Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Kantongi Izin Edar Produk Antibodi Pertama

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) resmi mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk antibodi.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius dalam rapat umum pemegang saham 2019 di Jakarta, Senin (18/5/2020). /Kalbe
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius dalam rapat umum pemegang saham 2019 di Jakarta, Senin (18/5/2020). /Kalbe

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) resmi mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk antibodi buatan lokal pertama di Indonesia melalui anak usaha PT Kalbio Global Medika. Produk Rituximab itu beredar dengan nama dagang Rituxikal.

“Rituxikal dapat diproduksi secara lokal dimulai dengan alih teknologi dengan perusahaan yang berkedudukan di negara Spanyol. Alih teknologi ini memberikan manfaat yang sangatbesar dari negara Eropa kepada Indonesia, karena selain produk, fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia, juga mendapat nilai tambah hasil dari alih teknologi tersebut,” ujar Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam siaran pers, Jumat (3/2/2023).

Vidjongtius mengemukakan bahwa produk Rituxikal ini bukan merupakan satu-satunya produk yang telah diproduksi secara lokal difasilitasi oleh PT Kalbio Global Medika yang merupakan anak usaha KLBF. Beberapa produk lainnya yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM yaitu insulin (Ezelin), Epoetin Alfa (Hemapo) dan Filgrastim (Leucogen).

“Ke depannya, kami juga memiliki molekul baru yang kami produksi mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi, yaitu Efepoetin Alfa (Efesa),” tambahnya.

Vidjongtius menjelaskan bahwa Efepoetin Alfa akan menjadi produk dengan molekul baru yang seluruh pengembangannya dilakukan di Indonesia, mulai dari pengembangan fasilitas dan cara produksi, uji nonklinik serta uji klinik di tujuh negara. Saat ini, produk tersebut berada dalam proses evaluasi di BPOM dan diharapkan mendapat izin edar dari BPOM pada akhir kuartal I/2023 atau awal kuartal II/2023.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan izin edar Rituxikal diberikan dengan mengacu pada hasil uji komparabilitas mutu, uji komparabilitas nonklinik, dan uji komparabilitas klinik Rituxikal yang dibandingkan dengan obat inovator Rituximab, yaitu Mabthera.

“Hasilnya diketahui bahwa Rituxikal menunjukkan kesebandingan dengan Mabthera yang diproduksi Roche Diagnostics Gmbh, Germany,” kata Penny.


Kalbe Farma sendiri berencana kembali kembali mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) minimal sebesar Rp1 triliun pada 2023. KLBF tercatat menganggarkan besaran yang sama pada 2022.

Capex 2023 sedang dihitung dan bulan depan akan kami jelaskan detailnya, kami perkirakan sekitar Rp1 triliun sampai Rp1,5 triliun. Sumber dana bisa internal atau kombinasi juga dengan eksternal dari fasilitas bank,” kata Vidjongtius kepada Bisnis, Selasa (17/1/2023).

Vidjongtius juga memperkirakan realisasi belanja modal 2022 tidak akan jauh berbeda dengan rencana awal, mengingat tidak terdapat rencana investasi yang tertunda pelaksanaannya.

“Closing 2022 sedang dilakukan dan kami perkirakan [realisasi] mirip dengan target sebelumnya karena pada kenyataannya tidak ada penundaan investasi yang direncanakan,” kata dia.

Mengacu pada laporan keuangan KLBF per 30 September 2022, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp466,10 miliar. Ini termasuk dengan kas sebesar Rp517,02 miliar yang digelontorkan untuk penempatan pada aset keuangan lancar lainnya dan Rp127 miliar pada entitas asosiasi.

Investasi terbaru KLBF adalah penyelesaian akuisisi PT Aventis Pharma atau Sanofi Indonesia. Dengan transaksi yang diestimasi mencapai 48 juta euro atau sekitar Rp792 miliar, KLBF kini menggenggam 99,98 persen saham Sanofi dan sisanya dikempit oleh Dankos Farma.

Menghadapi 2023, Vidjongtius memperkirakan pertumbuhan produk kesehatan tetap positif karena posisinya sebagai kebutuhan dasar. Dengan estimasi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen tahun ini, dia mengatakan pasar kesehatan bisa naik 7—8 persen tahun ini.

“Kami belum menetapkan target, tetapi selama ini kami selalu memasang target di atas pertumbuhan pasar,” lanjut Vidjongtius.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper