Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) atau PGE, entitas usaha PT Pertamina (Persero), akan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan target dana jumbo. Perseroan telah menentukan kebijakan IPO mulai 2023 hingga seterusnya
Pertamina Geothermal berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Penetapan, jumlah dan pembayaran dividen tunai di masa mendatang akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk, namun tidak terbatas pada laba ditahan, kinerja operasi, arus kas, prospek usaha dan kondisi keuangan Perusahaan di masa depan, dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh para pemegang saham Perseroan.
Kebijakan dividen ini akan berlaku sehubungan dengan laba bersih Perseroan setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tahun 2023 dan seterusnya. Sepanjang Perseroan memutuskan untuk membagikan dividen, dividen akan dibayarkan dalam Rupiah.
Setelah IPO, Perseroan tidak akan dibatasi oleh perjanjian pinjaman mana pun yang ada sehubungan dengan pembagian dividen. Pemegang saham Perseroan pada tanggal pencatatan yang berlaku akan berhak atas jumlah penuh dividen yang disetujui, tunduk pada pemotongan pajak Indonesia yang dikenakan.
Dalam prospektus IPO, PGE menetapkan kisaran harga perdana Rp820-Rp945 per saham. PGE menawarkan sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Baca Juga
Oleh karena itu, PGE dapat meraih dana IPO maksimal Rp9,78 triliun, dan serendah-rendahnya Rp8,48 triliun.
Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen setelah IPO atau sebanyak-banyaknya 630,39 juta saham saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/ MESOP).
Penjamin pelaksana emisi efek ialah PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Jadwal IPO Pertamina Geothermal Energy
- Masa Penawaran Awal : 1 - 9 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Februari 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 20 - 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 23 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 24 Februari 2023
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, memastikan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bakal berlangsung bulan depan.
Nicke mengatakan rencana PGE bakal terlebih dulu melakukan IPO pada Februari 2023. Kemudian, disusul oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang rencananya akan melakukan IPO pada paruh pertama tahun ini.
“Mungkin yang pertama [IPO] PGE, insyaallah kalau tidak ada halangan bulan depan. Kemudian nanti akan dilanjutkan dengan yang PHE,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Nicke mengatakan rencana PGE dan PHE melakukan IPO untuk menghimpun dana murah dari masyarakat untuk dapat mengakses pasar yang lebih luas di masa mendatang.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa pemegang saham perseroan meminta adanya peningkatan kapitalisasi pasar atau market cap dari holding Pertamina nantinya.
“Pemegang saham memberikan target untuk meningkatkan market cap atau value of company, kami melakukan unlock value di semester I tahun ini,” ujarnya.
Hanya saja, dia belum dapat memerinci berapa porsi saham yang akan dilepas ke publik nanti. Dia beralasan informasi tersebut masih belum mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk disampaikan secara terbuka.
“Mengenai berapa yang dilepas ke pasar barangkali akan kami sampaikan dalam kesempatan lain karena kami belum dapat persetujuan dari pemegang saham,” kata dia.