Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level 14.985,5 pada perdagangan hari ini, Jumat (27/1/2023). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,25 persen ke Rp14.985,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,17 persen ke 102,01.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,23 persen, dolar Singapura turun 0,20 persen, dolar Taiwan turun 0,17 persen, won Korea Selatan turun 0,02 persen, dan peso Filipina turun 0,10 persen.
Kemudian rupee India turun 0,04 persen, yuan China melemah 0,25 persen, ringgit Malaysia naik 0,16 persen, dan baht Thailand turun 0,17 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar menguat terhadap mata uang lainnya, setelah data menunjukkan ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhan yang kuat pada kuartal keempat. Hal ini mendukung Federal Reserve AS untuk mempertahankan sikap hawkish lebih lama.
Sementara itu, dari dalam negeri Ibrahim melihat sentimen datang dari pondasi perekonomian yang masih kuat. Konsumsi, investasi, dan ekspor diperkirakan dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Baca Juga
Hal ini terlihat dari tingkat pengangguran dan kemiskinan Indonesia yang turun menjadi 5,8 persen pada Agustus 2022, dan penurunan kemiskinan menjadi 9,54 persen pada Maret 2022 dan
Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa tumbuh di atas 5 persen sepanjang 2022, dan diperkirakan secara year-on-year (yoy) bisa mencapai angka 5,3 persen.
Namun, beberapa ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi indonesia tahun ini akan sedikit di proyeksi pemerintah yaitu bisa tumbuh di atas 4,7 persen.
Adapun untuk perdagangan Senin depan (30/1/2023), Ibrahim memprediksi mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.970-Rp15.030.