Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Pendatang Baru di Lantai Bursa hingga Kunjungan Wisatawan China

Grup Tancorp kembali sukses menghantarkan salah satu korporasinya ke lantai Bursa, PEVE.
Jajaran pengurus PT Penta Valent Tbk. (PEVE) berfoto bersama di depan monitor yang menampilkan pergerakan harga saham PEVE yang menguat menyentuh auto reject atas (ARA) di hari pertamanya melantai di Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/1/2023). Foto: Bisnis- Iim Fathimah Timorria
Jajaran pengurus PT Penta Valent Tbk. (PEVE) berfoto bersama di depan monitor yang menampilkan pergerakan harga saham PEVE yang menguat menyentuh auto reject atas (ARA) di hari pertamanya melantai di Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/1/2023). Foto: Bisnis- Iim Fathimah Timorria

Bisnis, JAKARTA — Grup Tancorp kembali sukses menghantarkan salah satu korporasinya ke lantai Bursa, menjadikan grup ini salah satu grup dengan jumlah emiten terbanyak di Bursa Efek Indonesia. Meski begitu, langkah Tancorp tampaknya belum akan berhenti di sini.

Berita tentang PT Penta Valent Tbk. (PEVE), pendatang baru Tancorp di lantai Bursa, menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah sajian menarik lainnya turut terhidang dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan Bisnisindonesia.id, Selasa (24/1/2023):

1. IPO 2023: PEVE, Pendatang Baru Tancorp di Lantai Bursa

Grup Tancorp kembali sukses menghantarkan salah satu korporasinya ke lantai Bursa, menjadikan grup ini salah satu grup dengan jumlah emiten terbanyak di Bursa Efek Indonesia. Meski begitu, langkah Tancorp tampaknya belum akan berhenti di sini.

Emiten terbaru Tancorp yang listing, Selasa (24/1/2023), adalah PT Penta Valent Tbk., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk farmasi, alat kesehatan dan produk konsumsi seperti kosmetik dan toiletries.

Emiten berkode saham PEVE ini melepas 353,12 juta saham baru di harga Rp149 per saham dan sukses meraup Rp52,61 miliar.

Adapun seluruh dana dari hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) ini akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Penta Valent.

2. Modal Kuat Mobil Listrik Kembali Menyengat

Penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang 2022 melaju sangat kencang. Kehadiran sejumlah model baru rakitan lokal dipastikan menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar. Akselerasi mobil terelektrifikasi diproyeksi masih belum akan terhenti.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik baterai (BEV) dan hibrida plug-in (PHEV) sepanjang 2022 tercatat meroket 1.340% dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya menjadi 10.337 unit.

Pada saat yang sama, penjualan mobil listrik tipe hibrida (HEV) juga menerakan kenaikan penjualan signifikan. Pada tahun lalu, penjualan mobil listrik bertipe hibrida meningkat 335% dibandingan dengan capaian pada 2021 menjadi sebanyak 10.344 unit.

Ledakan penjualan mobil listrik tidak terlepas dari peluncuran model baru yang massif dilakukan sepanjang tahun lalu, termasuk hadirnya model rakitan lokal. Sedikitnya 24 model baru mobil listrik masuk pasar, termasuk lima model rakitan lokal.

3. Memecut Realisasi Investasi Tahun 2023 ala Bahlil

Kinerja realisasi investasi sepanjang 2022 yang impresif telah membuat pemerintah tak ragu untuk memasang target tinggi pada tahun ini. Namun, perjalanan untuk mencapai target investasi Rp1.400 triliun bakal menantang di tengah tekanan ekonomi global.

Kementerian Investasi/BKPM resmi menaikkan target realisasi investasi untuk 2023, yaitu sebesar Rp1.400 triliun. Target baru itu mengikuti keberhasilan realisasi investasi sepanjang 2022 yang mencapai Rp1.207,2 triliun, di atas target pemerintah.

"Kemarin Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan di Forkomimpa bahwa realisasi investasi di tahun ini Alhamdulillah mencapai target sebesar Rp1.207,2 triliun. Ini salah satu pertumbuhan investasi yang terbesar [dalam sejarah]," ujar Bahlil saat konferensi pers, Selasa (24/1/2023).

Menteri Bahlil Lahadalia mengakui kondisi ekonomi global yang rentan terhadap resesi bakal menantang bagi Indonesia untuk meraih target realisasi investasi 2023.

4. Ribut Biaya Haji, Bagaimana Dana Jemaah Dikelola Selama Ini?

Pengelolaan dana haji menjadi sorotan usai Kementerian Agama mengusulkan kenaikan biaya perjalanan haji 1444 H/2023 sebesar Rp69,19 juta. Lalu, bagaimana dana jemaah dikelola selama ini?

Peningkatan biaya perjalanan haji menjadi salah satu tawaran Kemenag untuk menciptakan keberlanjutan nilai manfaat dari dana haji. Namun begitu, angka tersebut belum mencapai final.

Sejatinya, besaran dana Rp69,19 juta hanya 70 persen dari usulan rerata biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang mencapai Rp98,89 juta. Sementara itu sisanya yakni Rp29,70 juta atau 30 persen menggunakan nilai manfaat hasil pengelolaan dana jemaah haji.

Kocek dari jemaah tersebut bakal digunakan untuk biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp33,97 juta, akomodasi di Makkah (Rp18,76 juta), akomodasi di Madinah (Rp5,60 juta), living cost (Rp4.08 juta), Visa (Rp1.22 juta) dan paket layanan masyair senilai Rp5,54 juta.

Selama ini, calon jemaah haji harus mengantre puluhan tahun agar mendapat giliran ke Makkah. Sebab, besarnya minat berhaji masyarakat muslim Indonesia tidak sebanding dengan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi.

5. Menghitung Target Rendah Kunjungan Wisatawan China ke Indonesia

Pencabutan aturan pembatasan perjalanan masyarakat China ke luar negeri memberi angin segar bagi industri pariwisata Indonesia setelah sempat terseok-seok selama pandemi. Namun, pemerintah membidik target rendah dari kunjungan wisatawan negara itu.

Kebijakan pemerintah Negeri Panda agaknya akan memberi pengaruh besar bagi sektor wisata Tanah Air. Sebelum pandemi merebak, negara tersebut menjadi salah satu penyumbang besar jumlah wisatawan mancanegara ke dalam negeri.

China bergabung dengan sejumlah negara penyumbang jumlah turis terbesar lainnya seperti Malaysia, Australia, Singapura, dan Timor Leste. Daftar tersebut berubah drastis sejak pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper