Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Kelinci Air, Giliran Saham Bank dan Semen Melompat-lompat

Memasuki tahun kelinci air, sejumlah sektor saham diprediksi menarik dan berpotensi meraih cuan yang bagus seperti perbankan dan semen.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki tahun kelinci air, sejumlah sektor saham diprediksi menarik dan berpotensi meraih cuan yang bagus seperti perbankan dan semen.

Research Analyst MNC Sekuritas Andrew Susilo mengatakan sektor perbankan hingga semen berpotensi cuan pada tahun ini.

Pertama, adalah saham di sektor perbankan. Saham sektor perbankan kata Andrew, ditopang oleh sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika dan Bank Indonesia. Dengan suku bunga tinggi kecenderungan masyarakat menaruh uangnya di bank akan lebih tinggi.

"Menurut kami paling menarik sektor perbankan karena dengan kenaikan suku bunga jadi makin banyak orang nabung di bank jadi uang mereka jadi banyak di bank kita proyeksikan bahkan pertumbuhan pendapatan mereka dari laba bersih bisa meningkat double digit," katanya dalam acara Hoki di Tahun Kelinci, Jumat (20/1/2023).

Kedua adalah sektor semen yang terlihat dari kenaikan harga saham emiten SMGR dalam beberapa waktu terakhir.  Sentimen yang menopang sektor ini adalah anggaran infrastruktur pemerintah yang meningkat.

Pada tahun ini, kata Andrew, pemerintah mulai menggenjot pengerjaan dan penyelesaian proyek.

"Proyek mereka di tahun 2023 terutama tahun ini tahun politik menuju 2024 di mana kita lihat di tahun ini mulai ada kampanye. Proyek ini seperti ada pembangunan tol trans Sumatera, Kereta Cepat Jakarta - Bandung dan proyek IKN. harga gas yang sudah normal juga meringankan expense pembuatan semen," katanya.

Selain itu sektor konsumer juga patut dilirik karena  memasuki tahun politik. Pada  tahun politik cenderung ada pembagian sembako. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang di atas 4 persen juga turut menopang sektor ini.  

Normalisasi harga komoditas juga turut jadi sentimen positif untuk sektor ini, meski ada sentimen cukai minuman manis.

"Ada migas dan batu bara yang harganya masih tinggi dan prospek masih baik dan demand dari China dan India yang negara industri ini memberikan angin segar untuk sektor ini. kan cashnya lagi banyak di tahun ini ada pembagian dividen  dan bisa jadi frekuensinya jadi jumbo," katanya.

Sektor lainnya adalah sektor perunggasan yang ditopang oleh sentimen hari raya Idul Fitri di Semester I 2023. Sektor retail, kata Andrew, juga patut dicermati mengingat pelonggaran PPKM dan proyeksi pertumbuhan ekonomi.

"Ada juga Telekomunikasi, dengan mereka yang sektor defensif ditambah lagi proyek FMC tentu dengan proyek ini berpotensi meringankan cost mereka di tengah harga paket data meningkat sejak 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper