Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah terhadap Dolar AS setelah Suku Bunga BI7DRR Naik

Nilai tukar rupiah melemah 0,16 persen atau 23,5 poin ke Rp15.127,5 per dolar AS, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga kemarin.
Nilai tukar rupiah melemah 0,16 persen atau 23,5 poin ke Rp15.127,5 per dolar AS, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga kemarin.  Bisnis/Himawan L Nugraha
Nilai tukar rupiah melemah 0,16 persen atau 23,5 poin ke Rp15.127,5 per dolar AS, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga kemarin. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke Rp15.127 per dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 basis poin sehingga menjadi 5,75 persen.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (20/1/2023) pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,16 persen atau 23,5 poin ke Rp15.127,5 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar AS menguat tipis 0,03 persen ke 101,85.

Bersama dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia juga terpantau melemah terhadap greenback. Yen Jepang melemah 0,29 persen, peso Filipina melemah 0,10 persen, dolar Taiwan melemah 0,17 persen, dan yuan China melemah 0,09 persen.

Sementara itu, ringgit Malaysia terpantau menguat 0,29 persen dan baht Thailand menguat 0,15 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan IHSG hari ini akan dibuka berfluktuatif, tetapi akan ditutup melemah di rentang Rp15.090 - Rp15.130 per dolar AS.

Dia menjelaskan kebijakan terbaru Bank Indonesia yang kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin merupakan upaya agar target pertumbuhan ekonomi 5 persen di 2023 bisa tercapai.

BI juga memastikan ekspektasi inflasi dan inflasi terus berlanjut, sehingga inflasi inti tetap terjaga dalam kisaran 2-4 persen pada semester pertama 2023 dan inflasi IHK kembali ke sasaran 2–4 persen pada semester kedua 2023

“Berdasarkan pengamatan para ekonom bahwa kenaikan suku bunga acuan lanjutan sebesar 25 basis poin merupakan langkah untuk menjaga inflasi yang saat ini sudah dalam tren menurun. Kenaikan suku bunga juga diperlukan untuk memastikan inflasi dapat kembali lebih cepat ke dalam target sasaran 2 hingga 4 persen,” jelas Ibrahim dalam riset.

Selain itu, kenaikan suku bunga BI juga merupakan antisipasi beberapa meeting bank-bank sentral besar dunia yang diperkirakan masih akan menaikan suku bunga acuannya. Dengan demikian, stabilitas nilai tukar dapat dijaga.

Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan rupiah masih akan tetap stabil dipengaruhi oleh kondisi pasar yang cukup kondusif.

“Ekspektasi akan cepat berakhirnya siklus pengetatan moneter di AS, serta arus modal asing masuk cukup besar di SBN,” katanya kepada Bisnis, Kamis (19/1/2023).

Dalam jangka menengah, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan rupiah masih akan bergerak di kisaran Rp15.000—Rp15.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper