Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Central Omega (DKFT) Akuisisi Smelter Nikel di Morowali Rp208 Miliar

DKFT melakukan pengambilalihan saham perusahaan smelter CORII dari tiga anak usahanya senilai Rp208,94 miliar.
Progres pembangunan smelter NPI perusahaan yang sedang dibangun PT COR Industries Indonesia (PT CORII) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, telah mencapai tahap commissioning./Central Omega Resources
Progres pembangunan smelter NPI perusahaan yang sedang dibangun PT COR Industries Indonesia (PT CORII) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, telah mencapai tahap commissioning./Central Omega Resources

Bisnis.com, JAKARTA – PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) mengambil alih saham perusahaan smelter nikel, dan menjadi pemegang saham pengendalinya dengan nilai pembelian Rp208,94 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi, DKFT mengambil alih saham PT COR Industri Indonesia (CORII) sebanyak 208.948 lembar atau 32 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh CORII.

Pengambilalihan saham dilakukan dari tiga anak usaha DKFT, yakni PT Bumi Konawe Abadi (BKA) sebanyak 195.888 lembar saham, PT Mulia Pacific Resources (MPR) sebanyak 6.530 saham, dan PT Itamatra Nusantara (IMN) sebanyak 6.530 saham.

“BKA, MPR, dan IMN adalah entitas anak yang bergerak dalam usaha tambang bijih nikel dengan kepemilikan saham perseroan sebesar 100 persen,” ungkap Direktur DKFT Feni Silviani Budiman, dalam keterbukaan informasi, Selasa (17/1/2023).

Adapun, CORII adalah perusahaan smelter di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dengan produk berupa ferronikel.

“Produk tambang BKA, MPR, dan IMN berupa bijih nikel yang digunakan oleh CORII sebagai bahan baku untuk memproduksi Ferro nikel,” imbuh Feni.

Manajemen DKFT menjelaskan, tujuan dari transaksi material tersebut adalah dalam rangka strategi korporasi untuk memperkuat struktur korporasi perusahaan.

Pembelian saham CORII oleh perseroan dari BKA, MPR, dan IMN Sebanyak 208.948 lembar atau 32 persen dari keseluruhan saham CORII dilakukan dengan harga nominal Rp1 juta per saham sehingga nilai total dari pengalihan saham ini adalah sebesar Rp208.948.000.000.

“Dari transaksi ini, struktur pemegang saham CORII menjadi DKFT 60 persen atau 391,776 saham dan PT Macrolink Nickel Development 40 persen atau 261.184 lembar saham,” jelas Feni.

Aadpun, tidak ada dampak dari transaksi ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan. Adapun, Perseroan masih menjadi pemegang saham pengendali atas CORII.

Setelah melakukan transaksi ini, saham DKFT pada perdagangan Selasa (17/1/2023) terpantau menguat 2,44 persen atau 3 poin ke Rp126. Sepanjang Januari 2023 berjalan, harga saham DKFT berhasil tumbuh hingga 22,33 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper