Bisnis.com, JAKARTA – PT Darmi Bersaudara Tbk. (KAYU) hingga dengan akhir 2022 tercatat berhasil merealisasikan penjualan ekspor hingga 27 kontainer atau setara dengan total volume sebesar 2.618 m3. KAYU menyebutkan ada potensi ekspor 15 hingga 20 kontainer produk pada semester I 2023 dan menetapkan China sebagai realisasi pasar utama baru.
Direktur Utama Darmi Bersaudara Nanang Sumartono mengatakan KAYU secara konservatif telah menetapkan Tiongkok sebagai negara tujuan ekspor tambahan di tahun 2023 dengan penetapan target sementara pengapalan 25-50 per bulan.
“Untuk realisasi pasar utama baru ini, sampai dengan rilis berita ini disampaikan, pada minggu pertama Januari 2023 Perseroan mengapalkan sebanyak 9 (sembilan) kontainer dengan volume mencapai 10.409 M3,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Senin (9/1/2023).
Penetapan Tiongkok sebagai pasar utama adalah , dari business matching yang telah dilakukan sepanjang tahun 2022 lalu.
“Respon terbaik apabila berdasarkan tolok ukur jumlah kontainer yang berhasil dikapalkan, Tiongkok adalah negara yang pada saat ini memiliki kebutuhan atau permintaan yang dapat dikatakan, konsisten, walaupun ini dari sudut pandang Perseroan serapannya dan pengapalan ini masih di tahapan awal establishment kerjasama yang lebih luas,” lanjutnya.
Sebelumnya dalam keterbukaan informasi publik pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa perkembangan terakhir pada awal tahun 2023 ini, KAYU menyebutkan kesepakatan terkait harga telah tercapai, sehingga potensi pengiriman ekspor pada awal 2023 diperkirakan berkisar antara 15 hingga 20 kontainer dengan berbagai negara tujuan ekspor.
Baca Juga
Terkait hal ini, Bisnis mencoba mengkonfirmasi Kembali, namun Nanang menyebutkan target kuantitas untuk tahun 2023 hingga saat ini masih memerlukan revisi, mengingat masih belum menentunya keadaan global, dimana uncertainity juga menjadi concern baik pemerintah dan regulator.
Nanang mengklaim, pihaknya memilih untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk beroperasi dengan semangat optimisme yang tinggi namun tetap waspada, cermat dan penuh kehati-hatian menyikapi situasi.
“Perseroan memilih untuk melakukan pilihan terus bertumbuh sesuai dengan serapan ekspor dari negara-negara non eksisting export market, sambil pada saat yang sama memperkuat cadangan persediaan sebagai antisipasi melayani permintaan pengiriman ekspor,” imbuh Nanang.