Bisnis.com, JAKARTA — Agenda pembagian dividen interim emiten BUMN perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan memasuki periode cumulative date alias cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada Senin (9/1/2023).
Manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah memutuskan untuk membagikan dividen interim tahun buku 2022 total senilai Rp8,63 triliun. Dengan demikian, para pemegang saham akan mendapatkan jatah Rp57 per lembar.
Dividen interim BBRI akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) dan atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan 11 Januari 2023 (recording date).
Adapun, untuk periode cum date di pasar tunai dijadwalkan hingga Rabu, 11 Januari 2023 dan pembayaran dividen interim jatuh pada Jumat, 27 Januari 2023.
Direktur Keuangan BRI Viviana menuturkan bahwa sebesar Rp8,63 triliun akan dibagikan dalam bentuk dividen interim, di mana sebesar Rp4,59 triliun akan masuk ke kas negara dan sisanya dibagikan kepada investor publik.
“Masyarakat yang memiliki saham BBRI di pasar reguler dengan cum date hingga Senin, 9 Januari 2023 berhak menerima dividen interim ini,” kata Viviana seperti dikutip pada Minggu (7/1/2023).
Baca Juga
Viviana menyebut dengan sumber pertumbuhan baru yang terus diciptakan BRI saat ini, BRI memiliki potensi untuk terus memberikan dividen yang optimal bagi pemegang saham. Hal ini dimulai dengan menetapkan 85 persen dividen payout ratio di tahun 2022 atas laba tahun 2021.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan perusahaan juga berkomitmen menciptakan sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan, sehingga BRI mampu meningkatkan kontribusi terhadap rakyat dan negara.
”BRI berkomitmen untuk memberikan dividen payout ratio setidaknya 70 persen dari laba bersih perseroan dalam 3–4 tahun ke depan,” tuturnya.
Sunarso menerangkan bahwa komitmen tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, salah satunya perusahaan telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro, permodalan yang kuat, hingga likuiditas yang memadai.
Tercatat, pada September 2022, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun, total pembiayaan BRI Group mencapai Rp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen yoy.
Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI meningkat 9,83 persen yoy dari Rp852,12 triliun menjadi Rp935,86 triliun pada September 2022. Di sisi lain, LDR perusahaan secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51 persen dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 26,14 persen.