Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini tergelincir di bawah level psikologis US$1.850 pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut menyusul aksi ambil untung setelah greenback menguat didorong data ketenagakerjaan yang solid.
Mengutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 0,99 persen menjadi ditutup pada US$1.840,60 per ounce. Setelah diperdagangkan menembus tertinggi sesi di US$1.864 dan terendah di US$1.829,90.
Dolar AS terapresiasi pada perdagangan Kamis (5/1/2023) karena pasar bereaksi terhadap serangkaian data pasar tenaga kerja, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 0,77 persen menjadi 105,0490.
Setelah reli selama empat sesi berturut-turut ke level tertinggi sejak 10 Juni, para perdagangan juga merealisasikan keuntungan mereka.
Data ekonomi yang dirilis Kamis (5/1/2023)lebih lanjut mengurangi daya tarik emas. The Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa pekerjaan AS di sektor swasta non-pertanian meningkat sebesar 235.000 pada Desember dari kenaikan 127.000 pada November, lebih baik dari yang diperkirakan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran turun 19.000 ke penyesuaian musiman 204.000 untuk pekan yang berakhir 31 Desember, level terendah sejak akhir September. Para ekonom memperkirakan 225.000 klaim untuk minggu terakhir.
Baca Juga
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa-jasa AS dari S&P Global turun menjadi 44,7 pada Desember dari 46,2 pada November, naik sedikit dari pembacaan awal 44,4 dan di bawah ambang batas 50,0. Perubahan tingkat indeks menunjukkan bahwa aktivitas jasa semakin melemah.
Investor sedang menunggu data penggajian nonpertanian AS bulanan yang akan keluar pada Jumat waktu setempat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 54 sen atau 2,25 persen, menjadi ditutup pada 23,424 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 22,7 dolar AS atau 2,08 persen, menjadi menetap di 1.069,60 dolar AS per ounce.