Bisnis.com, JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menjadi salah satu perusahaan yang mendapat pasokan biodiesel untuk 2023. Sebagaimana diketahui, pemerintah memutuskan untuk menambah alokasi bahan bakar nabati (BBN) melalui program B35 yang berlaku mulai 1 Februari 2023 dari sebelumnya B30.
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia No. 205.K/EK.05/DJE/2022, AKRA memperoleh alokasi biodiesel sebesar 899.125 kiloliter (kL) pada 2023. AKRA menjadi penerima pasokan biodiesel terbesar kedua setelah PT Pertamina Patra Niaga yang memperoleh 10,10 juta kL.
Direktur sekaligus Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan AKRA akan menerima pasokan biodiesel dari 11 perusahaan tahun ini, termasuk dari PT SMART Tbk. (SMAR) sebanyak 254.711 KL dan PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) sebesar 23.083 kL.
“AKR tidak memproduksi FAME [fatty acid methyl ester/biodiesel], tetapi kami membeli FAME dari produsen yang telah ditetapkan dan Blend High Speed Diesel yang kami peroleh dari kilang dan traders dalam proporsi yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Suresh kepada Bisnis, Jumat (6/1/2023).
Suresh mengatakan proses pencampuran dilakukan di AKR Storage terminal yang berlokasi di 17 pelabuhan di Indonesia. AKRA memasok ke pelanggan industri dan ritel sebagai biosolar.
Dia tidak bisa memastikan nilai penjualan dari biodiesel karena harga ditentukan oleh pasar internasional dan nilai tukar yang berlaku untuk setiap periode. Sebagai distributor, AKRA selalu menyesuaikan harga dengan Mean of Platts Singapore (MOPS) dan pergerakan kurs sebagai acuan.
Baca Juga
“Jadi sulit untuk memprediksi nilainya pada saat ini. Namun kami masih berharap volume minyak bumi yang dijual baik kepada pelanggan Industri maupun ritel akan tumbuh dengan pertumbuhan permintaan dari berbagai sektor dan pembukaan gerai baru BP AKR,” katanya.
AKRA tercatat mengakumulasi pendapatan dari kontrak dengan konsumen dan pendapatan sewa sebesar Rp34,5 triliun per kuartal III/2022. Pendapatan ini meningkat 100,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,2 triliun.
Laba bersih AKRA ikut meningkat 96 persen sehingga menjadi Rp1,56 triliun pada akhir September 2022, naik dibandingkan posisi akhir kuartal III/2021 yang sebesar Rp836 miliar.