Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Ambruk 2,34 Persen, Saham GOTO, ARTO & MEDC Tenggelam

Sebanyak 90 saham menguat, 514 saham melemah dan 94 saham bergerak di tempat pada akhir perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (5/1/2023).

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 15.00 WIB IHSG ditutup anjlok pada posisi 6.653,84 atau terkoreksi 2,34 persen. IHSG bergerak pada rentang 6.621 - 6.813 pada perdagangan hari ini.

Tercatat, 90 saham menguat, 514 saham melemah dan 94 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.238,55 triliun.

PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) terpantau menjadi saham dengan koreksi terbesar hari ini setelah turun 6,98 persen ke Rp1.000.

Saham lain yang terpantau turun adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang melemah 6,84 persen ke Rp3.270, PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang melemah 6,46 persen ke level Rp2.460, serta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan koreksi 4,17 persen ke Rp92.

Sebelumnya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengatakan koreksi IHSG pada hari ini disebabkan oleh pelemahan harga saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps.

Menurutnya koreksi pada saham-saham big cap disebabkan oleh sentimen hawkish dari The Fed terkait komitmen kuat dalam menurunkan laju inflasi dengan mempertahankan kebijakan pengetatan moneter yang agresif di sepanjang tahun ini.

"Di sisi lain, sentimen turut diperkuat dengan adanya faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan kenaikan probabilitas resesi global di sepanjang tahun ini," katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/1/2023).

Nafan melanjutkan, investor akan cenderung wait and see di sisa pekan pertama tahun 2023. Para pelaku pasar akan memantau perilisan data nonfarm payrolls (NFP) dari AS.

Seiring dengan hal tersebut, Nafan memproyeksikan IHSG berpeluang menguat ke kisaran 6.908 di sisa pekan ini. Nafan mengatakan, level tersebut merupakan higher high yang terjadi pada 3 Januari 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper