Bisnis.com, JAKARTA - Produsen wine, PT Hatten Bali Tbk. (WINE) menetapkan harga final penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp129 per saham.
Berdasarkan prospektus perseroan, dikutip Selasa (3/1/2023) WINE akan melepas 678 juta saham atau maksimal 25,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Melalui IPO, WINE diperkirakan meraup dana hingga Rp87,46 miliar.
WINE menggelar masa penawaran umum perdana saham pada 3 Januari 2023 sampai 6 Januari 2023. Adapun tanggal penjatahan jatuh pada 6 Januari 2023, distribusi 9 Januari 2023, dan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2023.
Sekitar 80 persen dana IPO akan digunakan WINE untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yakni PT Arpan Bali Utama. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian bahan baku buah anggur, jus anggur dan bahan-bahan pembantu seperti botol, label, kardus dan lainnya.
Kemudian sekitar 20 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan brand awareness khususnya di luar Bali, seperti biaya event, merchandise, sponsorship, dan social media.
WINE juga berencana membagikan dividen dengan rasio 35 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2023. Besaran dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi.
Baca Juga
Dalam IPO ini WINE menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Per 30 Juni 2022, WINE membukukan pendapatan sebesar Rp64,21 miliar. Angka ini naik 76,38 persen dari Rp36,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kemudian dari sisi bottomline, WINE membukukan laba sebesar Rp4,72 miliar per semester I/2022. WINE mampu mencetak laba setelah mengalami kerugian Rp4,87 miliar pada semester I/2021.
