Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2023 pada Senin (2/1/2023).
BEI dalam undangannya memaparkan pembukaan perdagangan bursa pada 2023 dimulai Senin pekan depan. Peresmian pembukaan perdagangan akan dilakukan oleh Presiden Jokowi, setelah penutupan perdagangan 2022 dilakukan oleh Wakil Presiden Maruf Amin.
Selain melakukan pembukaan perdagangan, Jokowi juga akan menyampaikan pidato dengan durasi sekitar 20 menit. Sebelum Jokowi tampil, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan menyampaikan laporan.
Sementara itu, aktivitas pasar modal sepanjang tahun 2022 bertumbuh secara positif. Hal ini tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 6.850,62 pada Jumat (30/12/2022), naik 4,09 persen dari posisi 30 Desember 21. Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni pada level 7.318,016 pada 13 September 2022.
Sementara itu, kapitalisasi pasar per 30 Desember 2022 mencapai Rp9.499 triliun atau naik 15,05 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 yakni Rp8.256 triliun. Kapitalisasi pasar sempat menembus rekor baru sebesar Rp9.600 triliun pada 27 Desember 2022.
Aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata – Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat Rp14,7 triliun atau naik 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp13,4 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1 persen dibandingkan akhir tahun 2021 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir.
Pertumbuhan juga tercermin pada rata – rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
Di tahun 2022, minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal juga masih terus meningkat. Hingga 28 Desember 2022, telah terdapat 59 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO).
Secara total, sebanyak 825 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI. Total fund-raised IPO saham pada 2022 mencapai Rp33,06 triliun.
Pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak swastanisasi Bursa Efek pada tahun 1992. Selain itu, pencapaian ini juga merupakan IPO terbanyak di ASEAN selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2019.
Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 28 Desember 2022 telah meningkat 37,5 persen menjadi 10,3 juta investor dari sebelumnya 7,48 juta investor per akhir Desember 2021.
Jumlah ini meningkat hampir 9 kali lipat dibandingkan tahun 2017. Selain itu, lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel juga turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 44,9 persen.