Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Proper Emas kepada Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia (Persero).
Proper Emas merupakan penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan. Petrokimia Gresik dinilai sangat memperhatikan lingkungan dalam tiap operasional perseroan dan selalu berupaya menyelaraskan bisnis dengan kelestarian lingkungan hidup.
Menteri LHK dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 51 perusahaan dengan penilaian Proper peringkat emas, 170 perusahaan peringkat hijau dan 2.031 perusahaan peringkat biru.
Selain itu, ada juga 887 perusahaan peringkat merah, 2 perusahaan peringkat hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena sedang berproses di Ditjen Gakkum KLHK dan tidak lagi beroperasi.
Menteri Siti mengatakan penilaian dilakukan oleh Dewan Pertimbangan Proper yang imparsial, independen, dan beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat.
“Adapun variabel penilaian terus berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual. Kami sangat memperhatikan bagaimana perusahaan beroperasi dengan prinsip-prinsip berkelanjutan,” tandas Menteri LHK, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (31/12/2022)
Baca Juga
Sementara itu, Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo mengatakan perseroan menyadari jika lingkungan merupakan instrumen penting bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan operasional perusahaan.
Terlebih lagi, saat ini Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia sebagai holding tengah berkompetisi menjadi leader di pasar internasional. Untuk itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan yang saat ini telah menjadi isu global.
"Perolehan Proper Emas juga menjadi bukti jika Petrokimia Gresik merupakan perusahaan modern yang sangat memperhatikan isu-isu lingkungan. Petrokimia Gresik selalu ingin memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat. Tahun ini adalah tahun kedua kami memperoleh penghargaan ini," tandas Dwi.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan setiap aktivitas bisnis Petrokimia Gresik tidak sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup, tapi menjadi platform bagi praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
"Pencapaian Proper ini memang yang tertinggi, tapi upaya pengelolaan lingkungan bukan berarti berhenti sampai di sini. Semakin baik pengelolaan lingkungan hidup sebuah perusahaan, maka semakin banyak dampak positif diberikan maupun didapatkan,” kata Dwi.
Petrokimia Gresik membuktikan praktik sebagai perusahaan berkelanjutan yang mempunyai dampak sosial lingkungan melalui Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) yang menjadi salah satu inovasi sosial dari persesoan.
"Program Literasi Petrokimia Gresik di Lamongan berangkat dari problem lingkungan dari sektor pertanian dan peternakan yang ada di masyarakat, dan saat ini mampu menjadi solusi komprehensif yang menginspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Program ini melahirkan tabungan limbah ternak, produk media tanam, serta kemudahan membayar premi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang dapat melindungi usaha peternak dan Asuransi Usaha Tani Jagung (AUTJ).
Untuk membayar premi asuransi, peternak tinggal menyetorkan limbah ternak maupun limbah hasil pertanian jagung kepada Bank Literasi yang nanti akan dikonversi menjadi uang rupiah.
Sedangkan tabungan limbah ternak itu sendiri digunakan sebagai bahan baku media tanam/ pupuk kompos yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura. Selanjutnya, hasil panen tanaman hortikultura diolah menjadi produk jamu dan katering.
Melalui program Literasi, anggota menganggap beternak sapi bukan lagi sebagai kerja sambilan, namun pekerjaan utama yang bisa sangat menghasilkan dan meningkatkan kesejahteraan.
Selain inovasi sosial, green leadership juga menjadi kriteria penilaian yang diterapkan dewan juri Proper. Poin ini untuk mengukur komitmen pemimpin perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan seperti mini policy.