Bisnis.com, JAKARTA - Direktur PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Russell John Neil mengikuti langkah orang terkaya RI Low Tuck Kwong menjual saham BYAN. Neil menjual sebanyak 836.700 saham BYAN.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Neil menjual sebanyak 836.700 saham BYAN dengan harga Rp20.406,75 per saham. Dengan jumlah penjualan dan harga tersebut, Neil diperkirakan mendapatkan dana senilai Rp17,07 miliar.
Divestasi ini dilakukan Direktur BYAN asal Australia ini pada tanggal 23 Desember dan 27-28 Desember 2022.
"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk divestasi," ucap Neil, Kamis (29/12/2022).
Dengan pelepasan ini, jumlah saham BYAN yang dimiliki Neil berkurang menjadi 6.163.300 saham atau 6,16 juta saham yang setara 0,0185 persen. Sebelumnya, jumlah saham Neil di BYAN adalah 7 juta saham atau 0,210 persen.
Sementara itu, berbeda dengan Low Tuck Kwong dan Russell John Neil, Direktur BYAN Alastair Gordon Christopher Mcleod melakukan pembelian sebanyak 100.000 saham BYAN. Mcleod membeli saham BYAN dengan harga Rp18.000 per saham.
Dengan pembelian ini, Mcleod mengeluarkan dana sejumlah Rp1,8 miliar. Mcleod melakukan pembelian saham ini pada 22 Desember 2022.
Mcleod menyebut tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi.
Adapun dengan pembelian saham ini, jumlah kepemilikan Mcleod di BYAN bertambah dari 7 juta saham atau 0,210 persen, menjadi 7,1 juta saham atau 0,213 persen.
Ikuti Orang Terkaya RI Low Tuck Kwong, Direktur Transaksi Saham BYAN
Dua Direktur Bayan (BYAN) Russell John Neil dan Alastair Gordon melakukan transaksi penjualan dan pembelian saham mengikuti orang terkaya RI Low Tuck Kwong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Kurniasari Saumi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
40 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Rupiah Tergelincir ke Rp16.312 per Dolar AS, BI Lakukan Intervensi Pasar
23 menit yang lalu
IHSG 2025 Bisa 8.000, Pengamat: BEI Jangan Banyak Intervensi Pasar
40 menit yang lalu