Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) kembali berkontribusi membangun Ibu Kota Negara (IKN) mendapatkan kontrak baru Rp639 miliar dari proyek pembangunan instalasi air limbah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
Kali ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menunjuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengerjakan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan kontrak senilai Rp639 miliar.
Kesepakatan pekerjaan proyek dengan nama Pembangunan (IPAL) 1,2,3 KIPP IKN ini ditandatangani antara PPK Sanitasi Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukinan.
Wilayah II Kementerian PUPR Provinsi Kalimantan Timur, Pandu Agung Wicaksono dengan SVP Infrastructure I Division Waskita Karya Nyoman Agus Pastima.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menyampaikan bahwa sejak awal Perseroan terus mengikuti setiap tender yang ada di IKN.
"Waskita kembali memenangkan tender pekerjaan proyek di IKN. Proyek ini adalah salah satu dari sekian beberapa tender yang kami ikuti di IKN,” ungkapnya, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga
Pembangunan IPAL ini tentu saja akan menjadi support utama dalam pengelolaan air limbah di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan - Ibu Kota Negara, sehingga tetap menjaga kualitas air tanah & mengurangi pencemaran lingkungan.
Pekerjaan proyek ini rencananya akan dikerjakan dalam waktu 742 hari dan akan selesai pada akhir tahun 2024. Sementara lingkup pekerjaan Waskita antara lain yaitu, pekerjaan persiapan, unit IPALD, pekerjaan mekanikal & elektrikal, jalan dan lanskap dan dehidrator lumpur.
“Perolehan ini tentunya menambah nilai kontrak baru Perseroan per bulan Desember 2022. Sampai akhir tahun ini kami masih menunggu pengumuman tender dan optimis bisa memenangkannya,” terang Novianto
Sebelumnya Wskita tercatat berhasil meningkatkan nilai kontrak baru (NKB) dengan total Rp13,70 triliun hingga November 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu per November yaitu sebesar Rp13,46 triliun.
Nilai tersebut masih jauh di bawah target yang dicanangkan WSKT antara Rp20-Rp30 triliun pada tahun ini. Realisasi 11 bulan ini setara 67,3 persen dari target terendah perseroan sampai akhir tahun.
Novianto menerangkan kontrak baru didominasi proyek-proyek IKN yaitu Proyek Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.
Perseroan juga memperoleh proyek Sistem Modernisasi Irigasi Rentang Senilai Rp270 miliar pada November lalu.
Penambahan NKB ini berasal dari proyek pemerintah sebesar 68,10 persen, proyek swasta sebesar 10,18 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 9,34 persen dan Pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 12,38 persen.