Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat Tipis, Pasar Soroti Lonjakan Covid-19 di China

Selain rupiah, pergerakan mata uang Asia Pasifik terhadap dolar AS terpantau variatif.
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat tipis pada pembukaan perdagangan Rabu (28/12/2022).

Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot, pukul 09.05 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terapresiasi 0,04 persen atau 5,5 poin ke level Rp15.657 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau naik sebesar 0,03 persen atau 0,300 poin ke level 104,20.

Sementara itu, pergerakan mata uang Asia Pasifik terhadap dolar AS terpantau variatif. Mata uang yen Jepang tercatat melemah 0,22 persen, ringgit Malaysia terkoreksi 0,22 persen, dan rupee India melemah 0,25 persen.

Di sisi lain, mata uang dolar Taiwan terpantau menguat 0,06 persen, diikuti oleh won Korea Selatan dengan kenaikan senilai 0,17 persen.

Sebelumnya Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada perdagangan hari ini, mata uang Garuda kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.650 - Rp15.720 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terjadi di tengah kebijakan Covid-19 China yang semakin longgar terutama aturan karantina bagi para pendatang. Di sisi lain, kasus infeksi baru Covid-19 di China terus melonjak. 

Selain itu, Ibrahim menyebutkan mata uang rupiah ikut tertekan oleh beban utang negara yang kian menggunung.

"Oleh karena itu, pemerintah perlu mewaspadai apabila laju kenaikan utang melebihi pertumbuhan ekonomi. Terlebih, terdapat prospek perlambatan ekonomi pada tahun depan, baik secara global maupun di dalam negeri. Sehingga pemerintah harus berhati-hati jangan sampai penambahan utang kian ngebut walaupun dengan alasan pembangunan infrastruktur," katanya dalam rilis harian.

Tingginya suku bunga menimbulkan risiko tambahan pembayaran bunga oleh negara. Hal tersebut bisa berbahaya apabila terjadi perlambatan ekonomi, karena belanja untuk pembayaran utang menjadi meningkat ketika penerimaan terganggu.

Selain itu, terdapat sentimen komposisi SBN lebih dominan dengan surat utang berdenominasi rupiah, tetapi beban dari 15 persen SBN valas akan meningkat ketika rupiah terdepresiasi. Kemudian adanya resiko tingkat kematangan utang (maturity) dari utang yang segera jatuh tempo. Pembayaran bunga dan pokok utang dalam kondisi saat ini dapat menjadi beban.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper