Bisnis.com, JAKARTA – Taipan batu bara sekaligus orang terkaya di Indonesia Low Tuck Kwong, kembali menambah kepemilikan saham di emiten batu bara miliknya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) setelah mendapatkan dividen senilai hampir Rp1 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Low Tuck Kwong membeli saham BYAN sebanyak 387.900 saham pada 19-23 Desember 2022.
Low Tuck Kwong membeli saham BYAN pada harga Rp16.983,76 per lembar. Dengan demikian, Low Tuck Kwong mengeluarkan dana sekitar Rp6,58 miliar dalam pembelian saham ini.
Setelah pembelian ini, kepemilikan saham Low Tuck Kwong di BYAN meningkat dari 20.312.387.470 miliar saham atau 60,94 saham, menjadi 20.312.775.370 saham atau 60,94 persen.
Low Tuck Kwong sebelumnya juga tercatat membeli saham BYAN sebanyak 814.600 lembar pada 12-16 Desember 2022. Adapun, harga pembeliannya pada Rp13.104,6 per lembar. Artinya, dalam pembelian saham ini, Low Tuck Kwong menggelontorkan sekitar Rp10,67 miliar.
Setelah pembelian ini, kepemilikan saham Low Tuck Kwong di BYAN meningkat dari 20.311.572.870 saham atau 60,93 persen menjadi 20.312.387.470 miliar saham atau 60,94 saham.
Baca Juga
Selama November, Low Tuck Kwong tercatat rajin menjual kepemilikan sahamnya di harga Rp30.000, yang jauh di bawah harga pasar sebelum stock split.
Seperti misalnya pada 21 November 2022, Low Tuck Kwong menjual sebanyak 30.000 saham. Low Tuck Kwong melepas saham BYAN pada harga Rp30.000 per lembar.
Adapun penambahan saham kali ini menjadi yang kedua kali dilakukan Low Tuck Kwong setelah BYAN melaksanakan stock split dan menggunakan harga baru di Rp9.450 per saham pada 2 Desember 2022.
Sebagai informasi, harga saham BYAN hari ini, Senin (26/12/2022) tercatat sudah naik ke Rp19.500 per lembar pukul 10.39 WIB.
Mengutip data Forbes Realtime Billionaires, Minggu (25/12/2022), Low Tuck Kwong yang merupakan juragan batu bara tersebut berada di urutan pertama orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$25,5 miliar (sekitar Rp390 triliun).
Sementara itu, Bos Grup Djarum Budi Hartono terpantau berada di urutan kedua orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$22,1 miliar (sekitar Rp343 triliun) dan Michael Hartono di urutan ketiga dengan total kekayaan US$21,3 miliar.