Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Kejar Ambisi Jadi Pemain Inti Hilirisasi Nasional

MIND ID kini mendorong seluruh operasional bisnisnya menuju tahap hilirisasi.
Aktvitas produksi MIND ID/Dok.Perusahaan.
Aktvitas produksi MIND ID/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menegaskan komitmen untuk menjalankan mandat dari pemerintah sebagai pemain kunci hilirisasi di Indonesia.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan salah satu komitmen di hilirisasi adalah mempercepat ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik berbasis baterai. MIND ID kini mendorong seluruh operasional bisnisnya menuju tahap hilirisasi.

“Kami memetakan dan memikirkan seluruh produksi dari komoditas tambang ini hingga menjadi produk hilirisasinya, agar benefit dan manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk bangsa Indonesia,” ujarnya, Kamis (22/12/2022). 

Salah satu bentuk nyata program dalam mendorong hilirisasi adalah melalui dibangunnya top submerge lance (TSL) Ausmelt Furnace oleh PT Timah Tbk. (TINS), sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi mineral timah.

Dari yang tadinya hanya bisa mengolah konsentrat bijih timah kadar tinggi (>70 persen), diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn.

Selain itu, lanjutnya, teknologi ini juga mampu menekan biaya produksi sehingga lebih bisa bersaing dengan produk timah international serta lebih safety, dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan karena dilengkapi dengan hygiene sistem dan wastewater treatment.

Untuk menjawab energi hijau, MIND ID melalui PT Inalum (Persero) telah menggunakan PLTA sebagai energi primer dalam seluruh pengolahan produksi aluminiumnya.

Inalum saat ini juga tengah menjalankan studi untuk pengembangan perluasan brownfield smelter yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Hasil dari studi ini diharapkan dapat menduplikasi produksi Inalum. Dengan konsumsi energi yang sama, teknologi smelter ini dapat menghasilkan double capacity per tahunnya.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo mulai membatasi ekspor komoditas mentah pada 2023, dan mendorong hilirisasi tambang, terutama untuk komoditi yang tergolong mineral kritis. Hilirisasi tersebut juga disebutkan oleh Presiden Jokowi akan didukung oleh energi hijau.

Didukung dengan energi hijau, artinya Indonesia mengambil peran aktif pada perwujudan energi baru terbarukan, energi yang rendah emisi, serta program-program dekarbonisasi lainnya dalam menjalankan operasional bisnis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper