Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG 2023 Tembus 8.000, Begini Skenario Terbaiknya

Pada skenario terbaiknya, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi ke posisi 8.205 pada akhir 2023.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Phintraco Sekuritas menargetkan IHSG menembus angka 8.000 pada 2023 dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Sebanyak 24 saham emiten dari 8 sektor yang ada di bursa saat ini menjadi pilihan yang cukup menarik untuk dilirik tahun depan.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menyebutkan IHSG berpotensi ke posisi 8.205 pada akhir 2023 dengan mempertimbangkan berbagai peluang dan tantangan yang mungkin dihadapi.

“Maka IHSG diperkirakan di kisaran 8205 [estimasi PER di 24.80x] untuk base kami dan 8.587 [estimasi PER di 24.80x] untuk clear sky scenario dan 7.822 [estimasi PER di 24.80x] untuk dark cloud scenario,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Rabu (21/12/2022).

Lebih lanjut Alrich menjelaskan potensi target level IHSG tersebut diperoleh berdasarkan metode relative valuation menggunakan data historis price to earning ratio (PER) IHSG sejak tahun 2003.

“Kami melakukan simulasi dengan merubah asumsi pertumbuhan earnings per share [EPS] untuk membuat clear sky scenario dan dark cloud scenario. Untuk target IHSG 8.205, kami menggunakan asumsi pertumbuhan rata-rata EPS sebesar 14,26 persen,” jelasnya.

Alrich menambahkan Phintraco Sekuritas menggunakan angka average karena mempertimbangkan potensi moderasi harga komoditas batu bara yang lebih signifikan dan penurunan kinerja SPI yang menjadi penopang EPS pada 2022.

Sementara untuk skenario terbaik, Phintraco Sekuritas menggunakan asumsi pertumbuhan EPS sebesar 19,59 persen (StDev +1).

“Skenario ini digunakan, jika moderasi harga komoditas, terutama batu bara tidak terlalu signifikan dan tingkat inflasi mulai melandai, setidaknya pada kuartal II/2022. Sementara dalam menghitung skenario terburuk kami menggunakan asumsi pertumbuhan EPS sebesar 8,94 persen,” imbuhnya.

Adapun saham yang menjadi pilihan Phintraco sekuritas adalah sektor menara telekomunikasi seperti MTEL, TOWR, dan TBIG. Lalu, sektor konstruksi dan semen seperti PTPP dan SMGR. Kemudian sektor consumer noncyclicals yaitu ICBP, INDF, UNVR, CPIN dan JPFA.

Selanjutnya, sektor finansial bisa menjadi pilihan yaitu BMRI, BBNI, BBCA dan BBRI, sektor perkebunan sawit seperti saham AALI, LSIP, dan SSMS. Tak ketinggalan sektor properti yaitu PWON, SMRA, BSDE, dan CTRA. Terakhir, sektor alat berat yaitu UNTR. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper