Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengumumkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif sepanjang periode sembilan bulan pertama 2022, dengan catatan laba bersih mencapai Rp2,63 triliun.
Capaian pertumbuhan kinerja tersebut tidak terlepas dari upaya ANTAM untuk melakukan peningkatan nilai tambah produk dengan tetap menjaga kestabilan tingkat produksi dan perluasan basis pelanggan produk logam dasar maupun logam mulia sejalan dengan kondisi pemulihan perekonomian global serta outlook positif komoditas logam dasar dan mulia sepanjang tahun 2022.
Capaian kinerja operasi dan keuangan ANTAM yang positif tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada sembilan bulan 2022 sebesar Rp5,41 triliun yang tumbuh 37 persen jika dibandingkan capaian EBITDA periode sembilan bulan pertama 2021 sebesar Rp3,94 triliun.
Sampai dengan September 2022, ANTM mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp33,68 triliun, tumbuh 27 persen jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama 2021 sebesar Rp26,48 triliun.
Di tengah tantangan kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan serta jasa pengapalan komoditas pertambangan, ANTM dapat menjaga profitabilitas capaian laba kotor sebesar Rp5,99 triliun, tumbuh 20 persen year over year (yoy) dari periode yang sama 2021 sebesar Rp5,00 triliun.
ANTM juga membukukan laba usaha sembilan bulan 2022 sebesar Rp2,74 triliun, tumbuh 17 persen YoY dibandingkan sembilan bulan 2021 sebesar Rp2,35 triliun.
Baca Juga
Adapun, laba bersih periode berjalan ANTM sampai dengan September 2022 mencapai Rp2,63 triliun, tumbuh 54 persen yoy dari laba periode berjalan sampai September 2021 sebesar Rp1,71 triliun.
Adapun, pada akhir periode kuartal III/2022, ANTM mampu menjaga soliditas struktur keuangan yang tercermin dari tingkat kas dan setara kas sebesar Rp4,62 triliun.
Sepanjang periode sembilan bulan 2022, ANTM juga mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga (interest-bearing debt) yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp1,65 triliun.
Selain itu, tingkat pinjaman berbunga ANTAM pada akhir periode sembilan bulan 2022 mencapai Rp4,22 triliun, turun 28 persen dari posisi pinjaman pada 31 Desember 2021 sebesar Rp5,87 triliun.