Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibalik Gencarnya Belvin Tannadi Pamerkan Saham BSML

Belvin Tannadi tercatat menggenggam 6,01 persen saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) melalui 4 rekening efek berbeda.
Salah satu armada PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk.
Salah satu armada PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - Influencer saham Belvin Tannadi yang acap kali memamerkan kenaikan harga saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) mengundang tanya, ternyata hal itu dilakukan seiring dengan langkahnya terus mengakumulasi kepemilikan sahamnya di emiten pelayaran tersebut.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Selasa (13/12/2022), mencatatkan namanya sebagai pemegang saham diatas 5 persen emiten bersandi BSML ini. Jumlah saham yang digenggamnya mencapai 111.235.500 saham setara 6,01 persen melalui 4 rekening efek berbeda.

Baru-baru ini, Belvin juga menambah kepemilikan sebanyak 489.000 saham melalui salah satu rekening efeknya di Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Hal ini membuat kepemilikan bertambah dari posisi sebelumnya yang sebanyak 110.746.500.

Melalui akun instagram centang birunya @belvinvvip, dia kerap memamerkan sejumlah saham yang menjadi portofolionya yang harganya meningkat signifikan.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, dari feed instagramnya sejak Desember 2022 telah terdapat 9 unggahan yang bercerita mengenai saham BSML baik soal pertumbuhan sahamnya yang melejit maupun alasannya mengapa berinvestasi di BSML.

CEO PT Ilmu Saham Indonesia tersebut nampaknya memiliki minat yang cukup tinggi untuk menggenggam saham emiten jasa pengangkutan laut dan logistik berkode BSML itu.

Padahal, BSML masih tergolong pendatang baru yang melantai di bursa sejak 16 Desember 2021. Sebelumnya, penulis buku Ilmu Saham Powerful Chart Pattern itu beberapa kali melakukan transaksi saham BSML.

Tidak hanya aksi investasi, Belvin pun sempat melakukan divestasi alias melepas saham BSML. Seiring dengan manuver sang influencer, saham BSML pun ikut terkerek.

Belvin pun mengungkapkan alasannya mengakumulasi saham BSML tersebut yang dinilainya sebagai salah satu growth stock.

Setidaknya ada dua hal yang menjadi incaran Belvin ketika memutuskan untuk memborong saham.

Pertama, dirinya mencari saham yang dipegang tim pengendali di atas kisaran 75 persen hingga 90 persen. Kedua, tentu saja mencari emiten dengan kinerja baik.

“Strategi saya sekarang adalah mencari perusahaan yang tim pengendalinya harus pegang sahamnya di atas 75 persen,” ungkap Belvin kepada Bisnis, Senin (23/8/2022).

Trader asal Medan itu melanjutkan, semua saham yang digenggamnya saat ini memiliki tim pengendali yang memegang saham di kisaran 75—90 persen, juga dengan pertimbangan pendapatan emiten yang bertumbuh setiap tahunnya.

BSML, menurut Belvin, dipegang oleh tim pengendali pegang sekitar 75—90 persen, dan labanya pun meningkat ratusan persen tiap tahun, sehingga BSML termasuk growth stock.

Selain itu, Belvin pun memprioritaskan investasi saham dengan ekuitas di bawah Rp1 triliun.

“Terus ekuitasnya masih di bawah Rp1 triliun, jadi kesempatan untuk berlipat-lipat masih besar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper