Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Fajar Sekuritas memproyeksikan nilai emisi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023 dapat melampaui capaian 2022.
Presiden Direktur Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang melihat angka emisi IPO pada 2023 minimal bisa menyamai nilai emisi pada tahun ini.
"Kami melihat minimal 2023 angka emisi bisa menyamai 2022, karena ada beberapa emisi besar, terutama BUMN yang kami dapat info akan IPO juga," kata Steffen kepada Bisnis, Senin (12/12/2022).
Dia melanjutkan, SF Sekuritas masih melihat tahun 2023 memiliki prospek yang bagus, mengingat kondisi pandemi yang melanda selama 2 tahun terakhir sudah semakin membaik. Selain itu, menurutnya aktivitas ekonomi juga akan semakin meningkat pada 2023.
Adapun SF Sekuritas saat ini memiliki beberapa pipeline IPO yang sedang berjalan. Beberapa perusahaan yang akan dibawa go public oleh SF Sekuritas merupakan perusahaan yang berada di sektor ritel, sektor teknologi penunjang transportasi, sektor jasa perjalanan wisata, dan beberapa sektor lainnya yang tengah diproses.
Hingga saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sudah ada 58 emiten baru yang terdaftar mencatatkan sahamnya secara perdana pada tahun ini. Para emiten tersebut berhasil mengantongi dana IPO sebesar Rp32,68 triliun.
Baca Juga
Perusahaan teranyar yang melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO adalah PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) pada 9 Desember 2022 lalu.
Nilai IPO terbesar pada tahun ini masih dipegang oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang berhasil meraup dana Rp13,7 triliun. Menyusul di belakangnya adalah emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli dengan dana terhimpun mencapai Rp7,99 triliun.