Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total emisi obligasi dan sukuk mencapai Rp147 triliun sepanjang tahun 2022. Emisi ini berasal dari 117 emisi yang diterbitkan oleh 73 emiten.
Hingga saat ini, BEI mencatatkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat berjumlah 514 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp450,95 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 125 emiten. Adapun Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI mencapai 179 seri dengan nilai nominal Rp5.163,21 triliun dan USD438,31 juta.
“Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,07 triliun,” ujar manajemen BEI dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (10/12/2022).
Sebagai informasi, PT Bussan Auto Finance menerbitkan obligasi berkelanjutan II Tahap II tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai Rp1,2 triliun pada pekan ini.
Secara rinci, jumlah pokok obligasi seri A sebesar Rp655 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,98 persen per tahun. Sementara untuk jumlah pokok obligasi seri B sebesar Rp545 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75 persen.
Mengenai obligasi tersebut, PT Fitch Rating Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) masing-masing memberikan rating AAA(idn) (triple A) dan idAAA (triple A). Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Baca Juga
Selain Bussan Auto Finance, emiten favorit Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap III Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI pekan ini dengan nilai Rp250 miliar.
Secara rinci, sisa imbalan ijarah Seri A yang ditawarkan sebesar Rp125 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp12,87 miliar. Kemudian sisa imbalan ijarah seri B ditawarkan sebesar Rp125 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp13,25 miliar.
“PT Kredit Rating Indonesia menyematkan peringkat untuk sukuk tersebut adalah irA- (single A minus). PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai wali amanat emisi ini,” tulis BEI.