Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini terangkat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, didorong oleh dolar AS yang lebih lemah setelah munculnya kekhawatiran bahwa pengetatan kebijakan Federal Reserve dapat mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Mengutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange menguat 0,88 persen menjadi US$1.798,00 per ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,45 persen menjadi 105,1000 pada Rabu (7/12), setelah beberapa eksekutif bank terbesar AS mengatakan bahwa mereka bersiap untuk ekonomi AS yang memburuk tahun depan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu bahwa produktivitas tenaga kerja sektor bisnis non-pertanian AS meningkat 0,8 persen pada kuartal ketiga 2022, daripada perkiraan awal 0,3 persen. Data yang lebih baik dari perkiraan membatasi kenaikan emas.
Investor juga menunggu pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan. Beberapa investor telah mengantisipasi Fed akan segera memperlambat laju pengetatan suku bunga, tetapi data ketenagakerjaan, industri jasa dan pabrik AS yang lebih kuat baru-baru ini telah menambah ketidakpastian investor atas prospek kebijakan Fed.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi ketika bertemu minggu depan.
Baca Juga
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 58,7 sen atau 2,63 persen, menjadi ditutup pada 22,922 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terangkat 16,10 dolar AS atau 1,62 persen, menjadi ditutup pada 1.011,50 dolar AS per ounce.