Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa hari belakangan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kerap ditransaksikan di pasar negosiasi dengan harga di bawah pasar reguler, antara Rp2 hingga Rp80 per saham.
Mengutip data D'Origin, ada sejumlah transaksi crossing di pasar negosiasi kemarin, Rabu (8/12/2022). Salah satunya ialah saham GOTO di harga Rp81 per saham senilai Rp352,27 miliar yang meneruskan tren hari-hari sebelumnya. Lusa lalu (7/12/2022) saham GOTO pun mengalami transaksi crossing di harga Rp80 per saham senilai Rp792,27 miliar.
Sebelumnya pada Senin (5/12/2022), juga terjadi trsansaksi crossing saham GOTO di harga Rp50 dengan nilai transaksi Rp220,06 miliar.
Bahkan pada pekan lalu saham GOTO menyita perhatian pelaku pasar pada perdagangan terakhir di Jumat (2/12/2022). Pasalnya, di pasar negosiasi, ada transaksi saham GOTO sebanyak 57,3 juta lot senilai Rp 11,4 miliar atau setara dengan harga rata-rata Rp 2 per saham.
Transaksi ini pun menimbulkan pertanyaan tentang mengapa ada antrean membeli di harga Rp 2 per saham yang levelnya di bawah harga pasar. Hal ini mengingat harga saham GOTO, sesuai data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup terkoreksi 6,38 persen kala auto reject bawah (ARB) di Rp 132 per saham.
Setelah ditelusuri, ternyata Rp 2 per saham adalah harga pembelian saham (exercise price) khusus untuk karyawan GOTO sebagai bagian dari skema Share Based Compensation (SBC) atau semacam program opsi saham karyawan (Employee Stock Ownership Program/ESOP).
Baca Juga
Skema SBC sebenarnya sudah disebutkan jauh-jauh hari dalam prospektus GOTO saat perusahaan melakukan aksi korporasi berupa Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO) pada 11 April 2022.
Sementara itu, Goto Peopleverse Fund (GPF) juga menjelaskan adanya harga transaksi saham yang berkisar Rp2 hingga Rp133 per saham merupakan bagian dari share option program yang telah dicantumkan dalam prospektus IPO GOTO. GPF mengalihkan 8,63 miliar Saham Seri A atau 0,73 persen sebagai share option program melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia pada rentang 2-6 Desember 2022.
Melalui transaksi tersebut, kepemilikan saham Goto Peopleverse Fund secara langsung menjadi 88,3 miliar Saham Seri A atau setara 7,46 persen.
Adapun broker yang paling banyak mentransaksikan saham GOTO adalah CGS-CIMB Securities (Singapore) Pte Ltd dengan transaksi hingga 3,4 miliar saham.
Mengenai hal tersebut, GOTO menjelaskan transaksi yang dikelola oleh GPF tersebut merupakan perpindahan saham dari satu rekening penyimpanan ke lainnya. Transaksi tersebut juga dilakukan tanpa ada perubahan kepemilikan efektif melalui rekening CGS-CIMB Securities.
Perpindahan saham tersebut mencapai 9,97 miliar (9.973.146.619) saham Seri A atau setara 0,84 persen dari modal disetor oleh GOTO yang dilaksanakan pada 2 Desember 2022.
“Dengan demikian, setelah transaksi ini kepemilikan saham secara langsung adalah sebesar 96.935.145.225 Saham seri A atau setara dengan 8,18 persen,”
Sebagai informasi, saham yang digunakan dalam skema SBC merupakan saham yang diterbitkan sebelum IPO sehingga karyawan juga terikat aturan penguncian saham (lock-up) selama 8 bulan. Per 1 Desember lalu, Ketika gembok lock-up dibuka, karyawan berhak mengeksekusi haknya untuk membeli saham GOTO senilai Rp 2/saham.
Goto Peopleverse Fund (GPF) merupakan bagian dari Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan (share option program) yang dikelola oleh Goto Peopleverse Fund.