Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Energi IPO Tahun Depan, Segini Porsi Saham yang Ditawarkan

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) didorong untuk melantai di bursa tahun depan. Segini perkiraan porsi saham yang akan ditawarkan.
Kantor Pertamina./Istimewa
Kantor Pertamina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA —Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering di Bursa Efek Indonesia tahun depan.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury berharap hasil penghimpunan dana publik itu dapat menunjang rencana pertumbuhan produksi minyak dan gas (migas) domestik 5 tahun mendatang.

“Kita ketahui bersama produksi minyak mentah di Indonesia dari waktu ke waktu menunjukkan tren yang menurun, kita harapkan dengan permodalan yang dimiliki PHE dapat mengembangkan wilayah kerja produksi saat ini,” kata Pahala saat rapat kerja dengan Komisi VI di DPR RI, Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Di sisi lain, Pahala membeberkan, kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) dari PHE belakangan sudah menyentuh di kisaran US$4 miliar hingga US$6 miliar atau setara dengan Rp62,4 triliun hingga Rp93,6 triliun (asumsi kurs Rp15.601 per US$).

Pahala berharap penawaran umum itu dapat meningkatkan diversifikasi pendanaan PHE yang selama ini bertumpu pada pembiayaan dari PT Pertamina (Persero), sebagai induk usaha.

“Kita harapkan ini bisa mengoptimalkan momentum yang cukup baik khususnya momentum harga minyak dan gas bumi yang pada saat ini berada pada tingkat yang cukup tinggi,” tuturnya.

PHE telah melakukan registrasi OJK pada tahap ke-1 dan ke-2. Adapun, registrasi itu tengah ditinjau lebih lanjut oleh OJK saat ini.

"Kita berharap nantinya PHE bisa menawarkan 10-15 persen sahamnya di pasar modal," imbuh Pahala.

Seperti diberitakan sebelumnya, PHE mengusulkan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk peningkatan kegiatan hulu migas tahun depan mencapai sekitar US$4,1 miliar atau setara dengan Rp64,31 triliun (asumsi kurs Rp15.686 per US$).

Direktur Utama PHE Wiko Migantoro mengatakan, usulan itu disampaikan untuk pengembangan serta eksplorasi lapangan migas potensial yang lebih agresif tahun depan. Sementara itu, sejumlah lapangan andalan PHE belakangan telah mengalami penyusutan produksi atau declined rate lebih dari 50 persen.

“Kalau dulu kami hanya main di low risk, namun hasilnya orang bilang tidak terlalu big fish, kami masukkan juga tahun depan 22 persen untuk high risk,” kata Wiko saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/11/2022).

Rencana kerja itu, kata Wiko, juga berasal dari tingkat keberhasilan penemuan sumur eksplorasi subholding hulu Pertamina yang sudah mencapai 64 persen hingga triwulan ketiga tahun ini. Secara nasional, keberhasilan penemuan sumur eksplorasi sudah mencapai 77 persen atau lebih tinggi dari torehan pada periode yang sama tahun lalu di angka 55 persen.

“Ini semua tentu berkaca dari keberhasilan kami di eksplorasi tahun sekarang ini, di mana success ratio kami 64 persen dan sampai saat ini sudah menemukan sumber daya tambahan sekitar 280 Mboepd, ini cukup lumayan,” kata Wiko.

PHE melaporkan sejumlah lapangan tua yang saat ini dikelola Pertamina mengalami penurunan produksi alamiah lebih dari 50 persen.

Sejumlah WK yang tercatat mengalami penurunan produksi signifikan itu, di antaranya Rokan, Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).

Kendati demikian, PHE melaporkan sejumlah lapangan yang berhasil menorehkan produksi melebihi target berasal dari WK Offshore North West Java (1,7 Mbopd), PEP Jatibarang (0,9 Mbopd), PT Pertamina Hulu Mahakam (1,3 Mbopd & 30 MMscfd), JOB Tomori (22 MMscfd) dan Corridor (6 MMscfd).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper