Bisnis.com, JAKARTA - BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan perdagangan saham baru melalui rights issue dapat terjadi paling lambat Januari 2022.
Investor Relations Waskita Karya Alvina Kusumawardani menerangkan rights issue dilaksanakan sebagai bagian dari penyesuaian porsi saham pemerintah dan publik agar tetap pada rasio 75 persen dan 25 persen. Seiring dengan penyertaan modal negara (PMN) Rp3 triliun, publik diharapkan dapat melaksanakan porsinya sebesar Rp980 miliar agar tidak terdilusi signifikan.
"Waskita rights issue karena pemerintah sudah berikan kepercayaan ke WSKT dengan memberikan PMN 2 tahun berturut, di 2021 dapat PMN Rp7,9 triliun membangun 7 ruas tol di Jawa dan Sumatera, tahun ini dapat PMN Rp3 triliun bangun Jalan tol Bocimi, dan di Sumatera Kayuagung-Palembang-Betung," terangnya dalam diskusi virtual bersama Samuel Sekuritas, Kamis (1/12/2022).
Dalam paparannya, WSKT menargetkan penentuan harga penawaran rights issue dapat dilaksanakan awal Desember 2022. Kemudian dilanjutkan dengan penyertaan PMN dari pemerintah pada pertengahan Desember 2022 yang Peraturan Pemerintah terkait PMN tersebut telah terbit.
Adapun, perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) porsi publik dapat dilakukan pada akhir Desember 2022 hingga Januari 2023.
Alvina menerangkan rights issue ini sebagai bagian dari kesempatan yang diberikan WSKT dan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas agar pemegang saham publik kepemilikannya tidak terdilusi signifikan.
"Hal ini sebagai kepedulian pemerintah sebagai mayoritas pemegang saham, saat chip in, pemerintah berharap pemegang saham publik ikut rights issue, bonusnya kalau ikut rights issue, jalan tol dan PSN dapat terbantu melalui tambahan modal kerja, PSN juga bisa dikerjakan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan," paparnya.