Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex mencetak penurunan penjualan sepanjang 9 bulan 2022, namun berhasil menipiskan kerugian secara tahunan.
Sritex mencatatkan penjualan sebesar US$474,17 juta atau setara Rp7,46 triliun (kurs Jisdor Rp15.742 per dolar AS) sepanjang sembilan bulan 2022. Penjualan ini tercatat turun 25,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$637,1 juta.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Kamis (1/12/2022), penjualan SRIL dikontribusikan dari pemintalan sebanyak US$284 juta, pertenunan US$35,9 juta, finishing kain US$81,8 juta, dan konveksi sebesar US$72,4 juta.
Turunnya penjualan perseroan juga turut menurunkan beban pokok penjualan 22,6 persen menjadi US$638,9 juta, dari US$826,2 juta.
Besar beban pokok penjualan tersebut membuat SRIL mencatatkan rugi bruto sebesar US$164,8 juta hingga kuartal III/2022. Rugi bruto ini lebih kecil bila dibandingkan semester I/2021 yang sebesar US$189,1 juta.
Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk SRIL juga tercatat turun 84,01 persen menjadi US$147,7 juta atau sebesar Rp2,36 triliun, dari US$924 juta di kuartal III/2021.
Baca Juga
Adapun hingga akhir September 2022, SRIL mencatatkan jumlah aset sebesar US$1,04 miliar, turun dari akhir Desember 2021 sebesar US$1,2 miliar.
Jumlah liabilitas perseroan turun menjadi US$1,59 miliar di 30 September 2022, dari US$1,63 miliar di 31 Desember 2021. Sementara itu, jumlah ekuitas yang mengalami defisit modal naik menjadi minus US$547 juta di 9 bulan 2022, dari minus US$398,8 juta di akhir 2021.