Bisnis.com, JAKARTA - PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) tengah mengebut target marketing sales yang mencapai Rp7,8 triliun sepanjang 2022.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan CTRA tidak memasang target pendapatan untuk akhir tahun atau semester II/2022. Pendapatan CTRA akhir tahun ini nantinya akan tergantung beberapa produk yang sudah lunas dan diserah terimakan.
“Kalo target revenue kuartal IV/2022 kita tidak ada, tergantung berapa yang siap di-book sebagai revenue. Dalam arti berapa yang lunas dan berapa yang diserah terimakan,” ujar Harun kepada Bisnis pada Rabu (30/11/2022).
Terkait dengan rentetan strategi CTRA untuk menjaga laju pertumbuhan, Harun enggan membeberkannya. Harun hanya mengatakan dari segi marketing sales CTRA yakin akan mencapai target.
Adapun marketing sales CTRA mencapai Rp6,5 triliun hingga kuartal III/2022. Angka ini setara dengan 73 persen dari target Rp 7,8 triliun untuk tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, CTRA mencatatkan kinerja pendapatan bersih sebesar Rp7,22 triliun atau meningkat 8,02 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, CTRA membukukan pendapatan sebesar Rp6,64 triliun.
Baca Juga
Penjualan bersih dari kaveling, rumah hunian, dan ruko menjadi penyumbang pendapatan terbesar CTRA, yakni sebesar Rp5,09 triliun. Angka ini naik 22,47 persen dari Rp4,15 triliun pada tahun lalu.
Harun mengatakan portofolio terbesar dari CTRA adalah segmen rumah tapak termasuk kaveling dan ruko. Sehingga wajar jika porsi terbesar pendapatan CTRA berasal dari rumah tapak.
“Penjualan kaveling, rumah dan ruko memang portfolio terbesar dari perusahaan. Porsi recurring income hanya 18 persen,” ujar Harun.