Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demam Piala Dunia, Laba Bali United (BOLA) Merosot 73 Persen per Kuartal III/2022

Bali United (BOLA) melaporkan pertumbuhan pendapatan per kuartal III/2022, tetapi laba bersih menurun.
Bali United (BOLA) melaporkan pertumbuhan pendapatan per kuartal III/2022, tetapi laba bersih menurun. /Bisnis-Endang Muchtar
Bali United (BOLA) melaporkan pertumbuhan pendapatan per kuartal III/2022, tetapi laba bersih menurun. /Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola klub sepak bola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) melaporkan pembukuan pendapatan Rp259,09 miliar pada kuartal III/2022, di tengah demam Piala Dunia 2022. Adapun, laba bersih daripada BOLA turun 73,79 persen menjadi Rp29,97 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, BOLA mencatatkan pendapatan Rp259,09 miliar atau meroket hingga 197 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Pada 2021, BOLA membukukan pendapatan sebesar Rp87,22 miliar.

Pendapatan BOLA terdiri dari manajamen klub, sport agency, dan lainnya. Secara rinci, pendapatan dari manajemen klub meningkat 257 persen menjadi Rp71,82 miliar, sport agency meningkat 116 persen menjadi Rp135,62 miliar, dan lainnya meroket 1.036 persen menjadi Rp51,63 miliar.

Selanjutnya, BOLA peningkatan beban operasi dari Rp103,73 miliar menjadi Rp240,02 miliar pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba operasi BOLA mencapai Rp19,07 miliar setelah tahun lalu membukukan rugi operasi Rp16,51 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, BOLA mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp29,97 miliar pada kuartal III/2022. Laba ini turun drastis 73,79 persen dari Rp114,37 miliar secara yoy.

Sementara itu, jumlah aset BOLA meningkat 3,85 persen dari Rp761,44 miliar di akhir tahun 2021 menjadi Rp790,78 miliar pada kuartal III/2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 2,04 persen dari Rp61,95 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp63,22 miliar pada 30 September 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode menurun 17,66 persen dari Rp192,7 miliar menjadi Rp158,66 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper