Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah bersiap meluncurkan dua papan baru yakni papan new economy dan papan pemantauan khusus. Analis menilai hal ini bisa membantu investor memantau prospek kinerja emiten.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pembentukkan papan new economy bertujuan agar investor mengetahui emiten-emiten yang mempunyai pertumbuhan dan berkomitmen menciptakan new economy yang bermanfaat untuk kehidupan sosial.
Adapun, pembentukan papan pemantauan khusus bertujuan agar investor mengetahui kriteria saham yang tergolong memiliki pergerakan yang kurang likuid yang juga akan memudahkan investor memantau kinerja fundamental perusahaan yang belum menunjukan pertumbuhan yang progresif.
“Memang ini juga perlu dibentuk agar investor bisa mengetahui emiten mana yang menjalankan new economy. Ini menjadi bagian dari environmental social governance yang diterapkan oleh perusahaan tersebut,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (27/11/2022).
Dengan adanya papan new economy maupun pemantauan khusus, nantinya bisa membantu investor mengetahui prospek emiten karena prospek berkaitan dengan apakah perusahaan bisa meningkatkan kinerja fundamental atau sebaliknya.
Sementara Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan hadirnya New Economy menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pihak BEI untuk bisa memperkenalkan kepada pelaku pasar dan investor terkait apa yang dimaksud dengan New Economy. Pihak-pihak terkait nantinya perlu fokus untuk mengakselerasi tujuan daripada New Economy yang mungkin belum diketahui orang banyak.
Baca Juga
Terkait dengan daya tarik dari adanya papan New Economy maupun dengan papan Pemantauan Khusus, Nico mengatakan dua papan ini patut dicermati. Hal ini lantaran pelaku pasar dan investor perlu memahami semakin bertambahnya perkembangan bursa.
Dengan demikian, kedua papan baru tersebut dapat memberi daya tarik bagi investor maupun pelaku pasar. Dua papan ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan antara pelaku pasar dengan investor terkait adanya konsep baru.
"Pemahaman itu akan semakin memberikan daya tarik dari pelaku pasar dan investor kepada saham saham yang selama ini selalu dipersepsikan berbeda, khususnya sektor teknologi," jelas Nico.
Kedepannya pihak BEI perlu lebih gencar melakukan edukasi, sosialisasi, dan literasi untuk mengenalkan kedua papan tersebut. Tujuannya agar pengetahuan investor dan pelaku pasar tentang investasi dapat terus meningkat.
Nico mengingatkan bahwa penetrasi edukasi di pasar modal saat ini terbulang cukup rendah, sehingga menjadi pekerjaan sendiri untuk mengatasinya.
"Ini menjadi penting, agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh pelaku pasar dan investor," ujar Nico.
Sebelumnya, papan new economy yang disusun mulai awal tahun ini direncanakan untuk meluncur pada Agustus 2022 lalu. Namun, kemudian BEI memastikan papan yang akan setara dengan papan utama ini diluncurkan pada 5 Desember 2022.
Papan new economy nantinya akan mewadahi emiten yang menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memiliki manfaat sosial yang luas dalam bisnisnya.
Sementara itu, BEI masih belum mengumumkan jadwal peluncuran papan pemantauan khusus. Papan ini dibentuk agar saham “gocapan” atau efek yang memiliki harga di bawah Rp51 per saham bisa tetap diperdagangkan.