Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menyebut mampunya perseroan membalikkan rugi menjadi cuan Rp70,76 miliar pada kuartal III/2022 didorong oleh aksi divestasi bisnis rental pergudangan.
VP Head of Investor Relations Erlin Budiman mengatakan SSIA yang mampu mencetak laba sebesar Rp70,76 miliar pada kuartal III/2022 setelah menderita rugi Rp268,99 miliar pada kuartal III/2021 disokong oleh aksi divestasi dengan nilai Rp562,27 miliar pada Juni 2022.
Jika menilik laporan keuangan per 30 September 2022, SSIA tercatat menandatangani perjanjian jual-beli saham bersyarat dengan Frasers Properti Thailand (Indonesia) Pte. Ltd. pada 28 April 2022.
Perjanjian ini sehubungan dengan penjualan seluruh saham milik SSIA di SLP, Entitas Ventura Bersama, SLP-IK, Entitas Anak SLP, dan SIT.
"Laba bersih konsolidasi SSIA pada kuartal III/2022 mencapai Rp70,78 miliar atau meningkat 126,3 persen dibandingkan rugi bersih sebesar Rp269,0 miliar pada kuartal III/2021. Peningkatan tersebut terutama disebabkan divestasi bisnis sewa gudang senilai total Rp562,27 miliar pada Juni 2022," ujar Erlin dalam keterangan resmi, Senin (28/11/2022).
Selain itu, SSIA juga mencatatkan adanya pertumbuhan pendapatan 77,27 persen menjadi Rp2,46 triliun pada kuartal III/2022. Pertumbuhan ini disokong oleh adanya pemulihan pada segmen konstruksi dan hotel.
Baca Juga
Segmen konstruksi SSIA meningkat 72,7 persen menjadi Rp1,73 triliun, sedangkan segmen hotel meroket 249 persen menjadi Rp371,25 miliar.
Sementara untuk segmen properti, SSIA mencatatkan adanya peningkatan 33,9 persen menjadi Rp366,2 miliar.
SSIA tengah membangun dan mengoptimalisasi Standard Operating Procedure (SOP) dan proses bisnis guna meningkatkan kualitas dan kontrol. SSIA juga akan mulai mengimplementasikan erencanaan sumber daya perusahaan atau enterprise resource planning (ERP) pada awal November 2022.
"Guna mendukung ekspansi, SSIA saat ini sedang membangun dan mengoptimalkan SOP dan proses bisnis secara efektif dan efisien untuk kualitas dan kontrol yang lebih tinggi," jelas Erlin.