Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources (BUMI) Siap-siap Bebas Utang 5 Desember 2022

China Investment Corporation (CIC) bakal menjadi perusahaan terbesar yang akan mengonversi semua OWK mereka menjadi saham Bumi Resources (BUMI).
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara Grup Bakrie dan Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) siap-siap bebas utang setelah melaksanakan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan melakukan private placement sebanyak 27,49 miliar saham.

Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan, jadwal private placement untuk konversi hingga 27,49 miliar saham telah dipublikasikan pada 25 November 2022 dengan jadwal dan nama pemegang yang melakukan konversi.

China Investment Corporation (CIC) bakal menjadi perusahaan terbesar yang akan mengonversi semua OWK mereka menjadi saham BUMI.

“Dengan demikian kepemilikan saham mereka di BUMI secara konsekuen akan melampaui 10 persen pada tanggal 5 Desember 2022, tetap menjadi pemegang saham yang signifikan dan di BUMI,” ungkap Dileep dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

Dileep melanjutkan, dengan konversi saham OWK ini seluruh 27,49 miliar saham tersebut akan dicatatkan pada 5 Desember di BEI. Adapun, 100 OWK pokok OWK luar negeri akan segera dikonversi pada tanggal 5 Desember 2022. “Jadi Bumi Resources akan bebas utang,” imbuhnya.

Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan akan melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak 27,47 miliar saham.

Sebelumnya BUMI mengumumkan akan melaksanakan kewajiban konversi atas obligasi wajib konversi (OWK), dengan menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak 27,4 miliar saham Seri C.

Jadwal pelaksanaan private placement ini adalah pada 2 Desember 2022, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement pada 6 Desember 2022.

Manajemen melanjutkan, private placement akan dilaksanakan dengan harga Rp80 per saham, yang merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi OWK tersebut. Dengan harga pelaksanaan tersebut, transaksi private placement ini akan sekitar Rp2,19 triliun.

Setelah pelaksanaan private placement, jumlah modal saham ditempatkan dan disetor BUMI akan meningkat dari 343,8 miliar, menjadi sebanyak 371,3 miliar saham.

Sebanyak 371,3 miliar saham tersebut terbagi atas 20,77 miliar saham Seri A, 53,50 miliar saham Seri B, dan 297,04 miliar saham Seri C.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper