Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Bidik Pendapatan Rp23 Triliun, Harga Saham Turun 3 Hari Beruntun

Saham GOTO konsisten bergerak di zona merah tiga hari terakhir, di tengah sentimen PHK karyawan dan laporan kinerja kuartal III/2022.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau masih bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan tengah pekan, Rabu (23/11/2022). GOTO konsisten bergerak di zona merah tiga hari terakhir meski manajemen memproyeksikan pendapatan kotor mampu tumbuh menjadi Rp22,6 triliun hingga Rp23 triliun pada 2022.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, saham GOTO dibuka turun 4 poin ke label Rp192 per saham dari harga penutupan Selasa (22/11/2022) Rp196 per saham. Sekitar 177,68 juta saham GOTO diperdagangkan dalam 4.876 transaksi di 20 menit awal perdagangan.

Total nilai transaksi mencapai Rp34,06 miliar. GOTO menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan pagi ini setelah BIPI dan BUMI dari sisi volume perdagangan dan bergerak di rentang harga Rp190—Rp196 per saham

Chief Financial Officer GOTO Jacky Lo dalam earning calls pada Senin (21/11/2022) menuturkan GOTO akan meneruskan fokus pada kualitas pengguna dan memperbaiki efisiensi untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas pada 2022 dan 2023.

Jacky mengatakan prospek masa depan sangat tidak terprediksi dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah situasi geopolitik dan makro ekonomi, rintangan setelah Covid-19 dan rasionalisasi pasar, GOTO memperkirakan pertumbuhan akan berjalan moderat.

"Fokus kami pada keberlanjutan penjualan tanpa mengandalkan modal tambahan dari eksternal," kata Jacky pada earning calls GOTO, dikutip Selasa (22/11/2022).

Untuk proyeksi tahun penuh 2022, GOTO memperkirakan gross transaction value (GTV) grup di antara Rp613 triliun hingga Rp619 triliun, setara dengan 33 persen hingga 34 persen pertumbuhan.

Sementara itu, untuk pendapatan kotor, GOTO memperkirakan akan mampu meraup pendapatan kotor antara Rp22,6 triliun hingga Rp23 triliun atau 33 persen hingga 35 persen pertumbuhan secara tahunan atau year-on-year (yoy).

"Prioritas utama kami tetap tidak berubah, dan itu adalah mempercepat rentang waktu profitabilitas. Kami memperkirakan dapat melihat perbaikan yang berkelanjutan dalam margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan di kuartal-kuartal mendatang," tuturnya.

Sebagai informasi, GOTO melaporkan peningkatan pendapatan bersih tahun berjalan sebesar Rp7,9 triliun per September 2022, meningkat 132,35 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp3,4 triliun.

GTV pada kuartal ketiga tumbuh 33 persen year-on-year (yoy) dan 7 persen quarter-on-quarter (qoq), atau 69 basis poin mencapai Rp161 triliun, melampaui pedoman kinerja yang GOTO tetapkan untuk kuartal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper