Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Bintraco Dharma (CARS) Pilih Tunda Rights Issue ke Tahun Depan

Manajemen CARS menjelaskan bahwa komunikasi dengan beberapa calon investor untuk rights issue sebenarnya telah berlangsung sejak 2021 dan berlanjut hingga 2022.
Dari kiri: Direktur David Gemilang Iskandar, Direktur Utama Benny Redjo Setyono, Komisaris Utama Paulus Totok Lusida, Komisaris Independen Handy Effendy Halim, Komisaris Independen Darmawan Widjaja, berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS).
Dari kiri: Direktur David Gemilang Iskandar, Direktur Utama Benny Redjo Setyono, Komisaris Utama Paulus Totok Lusida, Komisaris Independen Handy Effendy Halim, Komisaris Independen Darmawan Widjaja, berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten dealer mobil, PT Industri dan perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) menunda pelaksanaan rights issue menjadi pada tahun depan seiring masih berlangsungnya diskusi dengan calon investor strategis dan penggunaan tahun buku positif pada 2022.

Investor Relations Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Yosef menerangkan perseroan ingin mengukuhkan hasil kinerja keuangan yang positif berdasarkan evaluasi auditor.

"Manajemen berencana menggunakan laporan keuangan audit Desember 2022 untuk melaksanakan aksi korporasi ini tersebut," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (17/11/2022).

Investor strategis tersebut menjadi salah satu jalan utama emiten berkode CARS ini agar rights issue yang direncanakannya dapat terserap oleh pasar.

Direktur Utama Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Benny Redjo Setyono mengungkapkan perseroan mengajukan penundaan melalui pembatalan rencana RUPSLB yang sedianya dijadwalkan pada 8 November 2022, salah satu agendanya persetujuan atas penambahan Modal Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

“Hal ini dilakukan guna memberikan tambahan waktu kepada calon investor untuk mematangkan perencanaannya, termasuk juga untuk persiapan pendanaannya sehingga akhirnya diputuskan untuk sementara ditunda," jelasnya.

Dengan demikian calon investor strategis dan perseroan dapat menggunakan Laporan Audit Tahun Buku 2022 sebagai acuan aksi korporasi. Dia meyakini pada tahun buku 2022 kinerja akan cukup cemerlang.

Perseroan menjelaskan bahwa komunikasi dengan beberapa calon investor sebenarnya telah berlangsung sejak 2021 dan berlanjut hingga 2022.

“Proses komunikasi dengan calon investor tetap berjalan hingga saat ini, tapi tentu ada catatan dan kondisi tertentu yang diharapkan tercapai sehingga proses ini dapat berlanjut ke tahapan berikutnya," kata Benny.

Emiten berkode CARS mencetak laba bersih inti konsolidasi sebesar Rp112 miliar per kuartal III/2022, meningkat signifikan sebesar 129 persen dibandingkan dengan kerugian bersih Rp384 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan kinerja positif ini berasal dari segmen otomotif melalui lini bisnis dealership Nasmoco Toyota dengan penguasaan pasar kendaraan baru sebesar 29,5 persen di wilayah operasi Perseroan yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Secara umum, segmen otomotif berhasil mencatatkan penjualan unit mobil baru sebanyak 12.681 unit atau 1 persen lebih baik dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 12.553 unit.

Namun, terjadinya pergeseran komposisi model penjualan mobil baru dari model LCGC ke model MPV turut meningkatkan pendapatan Perseroan mengingat harga rata-rata penjualan mobil model MPV lebih tinggi dari model LCGC.

Untuk laba operasi dilaporkan kombinasi pertumbuhan laba operasi sekitar 19 persen dari segmen otomotif dan penurunan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan dari segmen pembiayaan berhasil menambah laba operasi konsolidasian menjadi Rp269 miliar, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang rugi Rp263 miliar.

Selain itu, penurunan dari biaya operasi sehubungan dengan konsolidasi bisnis segmen pembiayaan dan peningkatan pendapatan lain-lain dari keuntungan penjualan aset noncore, pendapatan dividen serta divestasi investasi turut meningkatkan Laba Operasi Konsolidasian di kuartal III/2022.

Emiten dealer mobil ini memang tengah sibuk mencari investor baru setelah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) memilih mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di entitas yang baru saja berbalik untung tersebut.

TRIM sebelumnya sejak awal 2019 telah terdaftar dalam DPS Perseroan. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), TRIM tercatat menjual sahamnya pada 19 Agustus 2022 sebanyak 466.282.100 saham dengan harga Rp51,34 per saham, dilanjutkan pada 22 Agustus 2022 sebanyak 232.000.000 saham dengan harga Rp50 per saham.

Kemudian, pada 23 Agustus 2022, TRIM kembali menjual sebanyak 48.500.400 saham dengan harga Rp53,21 per saham, pada 24 Agustus 2022 sebanyak 100.000.000 saham seharga Rp59,20 per saham dan pada 25 Agustus 2022 sebanyak 30.000.000 saham senilai Rp65 per saham.

Penjualan saham CARS membuat jumlah kepemilikan saham TRIM menurun dari awalnya 18,01 persen dengan total 2,70 miliar saham saham menjadi hanya 12,17 persen atau 1,82 miliar saham.

Seperti diketahui, saat ini Trimegah telah beralih kepemilikan dengan pengendali terbesar adalah Garibaldi Thohir dan Pieter Tanuri yang pernah memiliki saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper