Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei BI Sebut Harga Rumah Tapak Naik, Begini Jurus Metland (MTLA)

Guna menyokong penjualan pada segmen rumah tapak, MTLA telah mengembangkan produk-produk dan bangunan yang bersifat lebih compact.
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) baru saja merilis hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang menunjukkan adanya indikasi peningkatan harga properti residensial atau rumah tapak hingga kuartal III/2022. Emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland menilai kenaikan harga jual rumah tapak disebabkan faktor kenaikan bahan bakar minyak (BBM), sedangkan kenaikan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) justru belum terlalu signifikan dampaknya.

Direktur Metland Olivia Surodjo menjelaskan MTLA melihat perbankan masih akan memberi penawaran bunga menarik untuk KPR hingga akhir tahun ini. Hal ini lantaran perbankan juga dinilai sedang mengejar target kredit konsumen.

Adapun pangsa pasar dari MTLA adalah end user atau first home buyer karena kebutuhan akan rumah masih menjadi hal primer untuk tempat tinggal. Dengan demikian, sepanjang cicilan dapat diakomodir dengan penghasilan, maka pembelian pun akan terjadi.

"Hingga Oktober 2022 marketing sales yang terdiri dari presales dan recurring revenue mencapai Rp1,45 triliun dari target yang telah ditentukan sebesar Rp1,8 triliun. Sementara khusus untuk presales sampai dengan Oktober 2022 pencapaian di sekitar Rp1,1 triliun dari target Rp1,4 triliun," ujar Olivia kepada Bisnis pada Selasa (15/11/2022).

Guna menyokong penjualan pada segmen rumah tapak, MTLA telah mengembangkan produk-produk dan bangunan yang bersifat lebih compact. Salah satunya adalah cluster Lisse Metland Cibitung dengan luasan bangunan mulai dari 30 meter persegi dan luasan tanah mulai dari 60 meter persegi.

MTLA juga tengah mengembangkan konsep mezzanine yang dapat dijadikan ruangan-ruangan tambahan. Konsep tersebut nantinya akan hadir pada proyek Metland Transyogi Cibubur yang dinilai akan memberikan kemudahan cara membayar yang dapat dimanfaatkan oleh calon konsumen.

"Akhir November nanti kami juga meluncurkan produk baru dari Metland Cibitung, yaitu cluster Havana," ujar Olivia.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjnukkan bahwa indeks harga properti residensial (IHPR) naik 1,94 persen pada kuartal III/2022 secara periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (yoy). Sementara pada semester I/2022 tercatat peningkatan hingga 1,66 persen secara yoy.

Survei tersebut juga memprediksi bahwa harga properti residensial premier akan mulai meningkat secara terbatas hingga 1,65 persen secara yoy pada akhir tahun ini atau semester II/2022.

Dari sisi penjualan, sektor properti rumah tapak tercatat tumbuh 13,58 persen secara yoy pada kuartal III/2022. Angka ini lebih rendah dibanding 15,23 persen secara yoy pada semester I/2022.

Kemudian survei menunjukkan bahwa pembiayaan non-perbankan masih menjadi sumber utama untuk pembangunan rumah tapak. Per kuartal III/2022 tercatat sebanyak 73,2 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Sementara dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadpilihan utama untuk membeli rumah tapak. Tercatat 74,53 total pembiayaan rumah tapak berasal dari fasilitas KPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper