Bisnis.com, JAKARTA – Berkshire Hathaway Inc. milik Warren Buffett mengakumulasi beli saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) hingga sekitar US$5 miliar atau setara Rp77,7 triliun (asumsi kurs Rp15.540).
Berkshire mengungkapkan kepemilikannya dalam produsen chip terkemuka dunia tersebut sebagai bagian dari perubahan portofolio investasinya pada kuartal terakhir.
Mengutip Bloomberg, Selasa (15/11/2022), berdasarkan dokumen pengajuan ke bursa AS, konglomerat yang berbasis di Omaha itu mengakuisisi sekitar 60 juta di American depository receipts (ADR) TSMC dalam tiga bulan yang berakhir September.
Perusahaan Taiwan ini memproduksi semikonduktor untuk klien seperti Nvidia Corp. dan Qualcomm Inc. dan merupakan pemasok eksklusif chip Silicon buatan Apple Inc. Adapun Apple tetap menjadi saham paling berharga dalam portofolio Berkshire.
Dengan asumsi Buffett membeli ADR TSMC dengan harga rata-rata untuk kuartal ketiga, maka saham tersebut menelan biaya sekitar US$5,1 miliar. Saham tersebut saat ini berdagang di level US$72,80. Saham TSMC naik sebanyak 4,7 persen di Taiwan setelah pengungkapan keterbukaan tersebut.
Buffett yang berusia 92 tahun telah lama menjauh dari industri teknologi, menyatakan bahwa dia tidak ingin berinvestasi dalam bisnis yang tidak sepenuhnya dia pahami. Namun, sikap itu berubah dalam beberapa tahun terakhir, dan dia telah mendedikasikan sebagian besar investasi perusahaannya untuk sektor teknologi.
Baca Juga
Produsen chip adalah salah satu segmen yang menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan selama beberapa tahun mendatang karena sangat penting untuk perluasan industri yang baru lahir seperti mobil self-driving dan listrik, kecerdasan buatan, dan aplikasi rumah yang terhubung.
Perluasan layanan cloud seperti AWS Amazon.com Inc. juga menjanjikan untuk mendatangkan lebih banyak pesanan silikon yang masuk ke pusat data yang luas.
Adapun TSMC juga telah muncul sebagai pemain penting secara strategis pada saat AS dan China berselisih tentang kepemimpinan dalam industri teknologi global. Perusahaan Taiwan yang paling berharga ini memiliki kecakapan manufaktur untuk membuat chip tercanggih di dunia, penting untuk memajukan industri komersial masa depan setiap negara seperti EV dan AI, tetapi juga mendukung ambisi militer dan pertahanan dunia maya mereka.
Sebelumnya, AS telah memberlakukan sanksi yang lebih tinggi pada chip kelas atas yang diproduksi untuk pelanggan China secara khusus untuk mencegah mereka masuk ke tangan militer China.