Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan per kuartal III/2022 sebesar 9,8 persen dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Mengutip keterbukaan informasi, emiten bersandi WIKA ini mencatatkan penjualan sebesar Rp12,8 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 9,8 persen (YoY) pada September 2022.
Hal ini membuat WIKA menghasilkan laba usaha sebesar Rp865,5 miliar atau meningkat sebesar 29,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sesuai dengan laporan keuangan hingga 30 September 2022
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menyampaikan kontribusi terbesar atas penjualan tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung. Selanjutnya, disusul oleh segmen industri, segmen energi dan industrial plant, serta segmen realty dan properti.
“Capaian ini menunjukan strategi yang telah diterapkan untuk memperkuat core business terbukti berhasil meningkatkan profitabilitas WIKA,” ungkapnya, dikutip Senin (14/11/2022).
Capaian WIKA pada perkuatan core business salah satunya dibuktikan dengan kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan proyek penunjang G20 diantaranya Revitalisasi Terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Revitalisasi Terminal VVIP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.
Baca Juga
Kesuksesan dalam melaksanakan kedua proyek tersebut ikut menghantarkan Perseroan untuk mendapatkan kontrak Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.
Ke depan, Agung yakin WIKA dapat memperkuat core business-nya secara berkelanjutan melalui peningkatan aspek tata kelola, manajemen risiko, pemasaran serta operasi dengan tetap konsisten menjaga kualitas pada proyek yang telah dipercayakan.
WIKA mencatatkan kontrak baru sebesar Rp25,5 triliun per Oktober 2022 dengan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp2,3 triliun. Agung menyampaikan hingga Oktober 2022, WIKA telah meraih kontrak baru sebesar Rp25,5 triliun.
"Raihan kontrak baru tersebut termasuk di dalamnya adalah sejumlah proyek Ibu Kota Negara, setelah berhasil mendapatkan jalan tol segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung, bangunan modular untuk rusun pekerja oleh WIKA Gedung KSO, WIKA bersama PTPP KSO berhasil mendapatkan kontrak baru pembangunan Istana Presiden dan Kantor Presiden," terangnya.
Dengan demikian, kontrak baru yang telah diraih WIKA dari proyek-proyek di IKN sebesar Rp2,3 triliun, hanya kalah tipis dari WSKT yang mencapai RP2,55 triliun, dan PTPP yang mencapai Rp2,9 triliun.
Lebih lanjut, WIKA telah memiliki pengalaman dalam mengerjakan berbagai proyek di Kalimantan, mulai dari infrastruktur perairan, jembatan,jalan tol hingga bangunan gedung, termasuk supply chain pendukung proyek-proyek tersebut.