Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT ABM Investama Tbk. (ABMM), yang menjadi salah satu jagoan investor kawakan Lo Kheng Hong, masuk dalam daftar top losers sepekan 7-11 November 2022.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ABMM berada di urutan ke-6 top losers sepekan, turun 15,47 persen menjadi Rp3.060 dari pekan sebelumnya Rp3.620. Namun, sepanjang 2022 saham ABMM masih naik 115,49 persen.
Selain ABMM yang bergerak di sektor batu bara, emiten batu bara lainnya yang masuk daftar top losers ialah PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), tepatnya di urutan ke-9. Saham ITMG ambrol setelah masa jatah dividen (cum dividen) lewat pada Kamis (10/11/2022).
Dalam sepekan saham ITMG turun 13,88 persen menjadi Rp37.550 dari pekan sebelumnya Rp43.600. Namun, sepanjang 2022 saham berkapitalisasi pasar Rp42,43 triliun tersebut masih menguat 84,07 persen.
Di sisi lain, emiten batu bara mendapat sentimen negatif dari rencana percepatan transisi PLTU batu bara. Namun, pemerintah belum memastikan PLTU mana saja yang akan disuntik mati. Selain itu, harga batu bara global dalam tren menurun di kisaran US$330 per ton, dari puncaknya di sekitar US$460 per ton.
Sementara itu, di urutan pertama top losers ada saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk. (NANO) yang anjlok 35,56 persen ke Rp29 dari sebelumnya Rp45. Selanjutnya, saham PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. (ALMI) turun 21,02 persen ke Rp278 dari sebelumnya Rp352.
Baca Juga
Saham-saham lainnya yang masuk daftar top losers ialah BMSR (-19,35 persen), TECH (-19,22 persen), NICK (-18,14 persen), OKAS (-15,29 persen), BSML (-14,29 persen), dan CLAY (-13,78 persen).
Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 0,62 persen pada level 7.089,206 dari 7.045,527 sepekan sebelumnya.
P.H. Sekretaris Perusahaaan BEI Aulia Noviana Utami menyampaikan data perdagangan BEI selama periode tanggal 7 sampai dengan 11 November 2022 mayoritas ditutup pada zona positif.
"Peningkatan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 8,97 persen menjadi 1.302.824 transaksi selama sepekan dari 1.195.583 transaksi pada sepekan sebelumnya," paparnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/11/2022).