Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab IHSG Dibuka Melonjak 1 Persen Lebih, Saham BBRI-BUMI Laris

IHSG naik 1,33 persen atau 92,39 poin menjadi 7.059,23 mengikuti lonjakan Wall Street setelah rilis inflasi AS.
IHSG naik 1,33 persen atau 92,39 poin menjadi 7.059,23 mengikuti lonjakan Wall Street setelah rilis inflasi AS. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
IHSG naik 1,33 persen atau 92,39 poin menjadi 7.059,23 mengikuti lonjakan Wall Street setelah rilis inflasi AS. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melesat 1 persen lebih mengikuti Wall Street, setelah rilis data inflasi AS meredakan ketegangan mengenai kenaikan suku bunga The Fed.

Pada perdagangan Jumat (11/11/2022) pukul 09.01 WIB, IHSG naik 1,33 persen atau 92,39 poin menjadi 7.059,23. Terpantau 257 saham naik, 68 saham turun, dan 200 saham stagnan.

Saham BBRI, ITMG, BBCA, TLKM, BUMI menjadi yang paling laris pagi ini. Saham BBRI naik 2,43 persen, BBCA naik 0,85 persen, dan BUMI naik 2,67 persen. Namun, saham ITMG anjlok 7 persen, dan saham TLKM turun 0,24 persen.

Kemarin, Kamis (10/11/2022), IHSG ditutup anjlok 1,46 persen atau 103,25 poin menjadi 6.966,84. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.956,28-7.070,08.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG pada akhir pekan masih terlihat belum keluar dari rentang sideways bahkan memperlihatkan pola tekanan dalam jangka pendek masih cukup kuat.

Di sisi lain masih tercatatnya capital inflow secara ytd menunjukkan bahwa minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia masih cukup besar. Peluang terjadinya koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend.

Hari ini, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang 6.954-7.172. Rekomendasi saham pilihannya adalah JSMR, BBNI, ASII, SMGR, UNVR, SMRA, KLBF, AKRA.

Data CPI atau inflasi untuk Oktober mencerminkan kenaikan 7,7 persen dari tahun lalu dan 0,4 persen meningkat dari bulan sebelumnya, lebih baik dari yang diharapkan Wall Street. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan tahunan 7,9 persen dan kenaikan bulanan 0,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper