Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada sesi I perdagangan Kamis (10/11/2022) akibat aksi jual terhadap saham bank jumbo seperti BBCA dan BBRI, dan turunnya saham-saham batu bara.
IHSG turun 1,4 persen atau 98,66 poin menjadi 6.971,42 pada akhir sesi I. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 6.964,73-7.070,08.
Terpantau 133 saham naik, 419 saham melemah, dan 143 saham stagnan. Total transaksi Rp7,19 triliun dan kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.375,81 triliun.
Di deretan saham paling laris transaksi pagi ini, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin dengan nilai transaksi Rp369,9 miliar. Namun, saham BBRI turun 2,8 persen ke Rp4.520.
Selanjutnya, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan transaksi Rp357,2 miliar turun 4,12 persen ke Rp3.490. Masih di sektor batu bara, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan transaksi Rp304,6 miliar, turun 3,64 persen ke Rp40.400.
Di urutan keempat transaksi saham terbesar, ada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang sahamnya turun 0,85 persen ke Rp8.800. BBCA merupakan perusahaan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar di atas Rp1.000 triliun.
Baca Juga
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi dalam riset hariannya menyebutkan IHSG terlihat melakukan rebound disertai volume untuk kembali menguji resistance garis MA50 sekaligus resistance minor sideways channel-nya.
Dia menyebutkan jika IHSG mampu breakout garis MA50, maka akan mengkonfirmasi berakhirnya fase minor sideways untuk melanjutkan fase intermediate bullish-nya.
“Namun jika belum mampu breakout resistance garis MA50 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA100 sekaligus support minor sideways-nya,” kata Wafi dalam riset.
Dia memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 6.969 hingga 7.185 sepanjang perdagangan.
Sementara itu, IHSG juga terimbas sentimen penurunan saham batu bara, akibat penurunan harga batu bara global dan rencana penyetopan PLTU.