Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Terbakar! Gudang Garam (GGRM) Pastikan Produksi Rokok Tidak Terdampak

Manajemen Gudang Garam (GGRM) menjelaskan bahwa gudang yang terbakar tidak memuat barang produksi, melainkan tempat penyimpanan barang penunjang nonproduksi.
Pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kediri, Jawa Timur/Istimewa.
Pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kediri, Jawa Timur/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) memastikan operasional pabrik tidak terimbas peristiwa kebakaran yang terjadi di salah satu gudang yang berlokasi di Kediri, Jawa Timur.

Manajemen Gudang Garam menjelaskan bahwa gudang yang terbakar tidak memuat barang produksi, melainkan tempat penyimpanan barang penunjang nonproduksi. Dengan demikian, peristiwa tersebut tidak memengaruhi kegiatan produksi rokok.

“Kebakaran yang terjadi pada Senin malam 7 November 2022 tidak menimbulkan dampak apapun terhadap kegiatan operasional pabrik, karena lokasi tersebut adalah area penyimpanan barang penunjang yang tidak berkaitan dengan kegiatan produksi,” tulis manajemen dalam siaran pers, Selasa (8/11/2022).

Gudang Garam memastikan bahwa kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan oleh Unit Pemadam Kebakaran Gudang Garam, dibantu oleh jajaran PMK Pemkot Kediri dan Polres Kediri Kota.

“Dipastikan tidak ada korban jiwa dan luka dari peristiwa tersebut,” tutup manajemen.

Sampai jeda perdagangan sesi I di bursa hari ini, saham GGRM terpantau turun 1,87 persen ke level Rp22.550 per saham. Pada pembukaan, saham GGRM dibuka stagnan di harga Rp22.675.

Sebanyak 750.900 saham GGRM diperdagangkan dalam 1.878 transaksi sepanjang sesi, dengan nilai transaksi mencapai Rp16,72 miliar. Saham bergerak di rentang harga Rp22.175-Rp22.675 sepanjang perdagangan.

Gudang Garam tercatat membukukan pendapatan Rp93,91 triliun per September 2022, naik 2,01 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp92,07 triliun.

Meski pendapatan naik, laba bersih GGRM turun 63,78 persen secara tahunan menjadi Rp1,49 triliun. Tergerusnya laba bersih tidak lepas dari membengkaknya beban cukai dan pajak yang mencapai Rp74,34 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp70,17 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper