Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Punya Kas Rp20,2 Triliun, Masih Cari Pendanaan?

Bukalapak (BUKA) per akhir September 2022 memiliki posisi kas, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi dan reksa dana sebesar Rp20,2 triliun.
Bukalapak (BUKA) per akhir September 2022 memiliki posisi kas, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi dan reksa dana sebesar Rp20,2 triliun. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bukalapak (BUKA) per akhir September 2022 memiliki posisi kas, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi dan reksa dana sebesar Rp20,2 triliun. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menyampaikan belum akan aktif mencari pendanaan dalam waktu dekat karena cadangan kas yang jumbo.

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan Bukalapak termasuk beruntung karena melakukan IPO saat kondisi pasar modal tengah positif. Menurutnya, karena IPO tersebut, Bukalapak memiliki kas untuk puluhan tahun.

"Tapi kami di manajemen tak boleh complacent, sekalipun kas terhadap rasio kebutuhan masih sangat besar. Kami fokus membawa operasional secepat mungkin mendatangkan profit sehingga kami tidak bergantung untuk fundraising ke depan," ucap Teddy, Jumat (4/11/2022).

Menurutnya, saat ini Bukalapak tidak melihat kebutuhan melakukan pendanaan atau fundraising. Dia melihat, posisi kas perusahaan saat ini jauh lebih dari cukup untuk waktu 25 tahun.

BUKA menyebut per akhir September 2022 memiliki posisi kas, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp20,2 triliun, yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted EBITDA pada kuartal III/2022 yang disetahunkan.

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2022, BUKA menyimpan sejumlah kas dan setara kas dengan total senilai Rp17,03 triliun dalam bentuk kas di bank, dan deposito berjangka. Jumlah kas dan setara kas ini tercatat turun dibandingkan akhir Desember tahun lalu yang sebesar Rp24,7 triliun.

Lebih lanjut, Teddy menuturkan Bukalapak telah menyiapkan strategi menghadapi resesi akibat kenaikan suku bunga. Untuk pengguna dan pelanggan Bukalapak, Teddy mengatakan BUKA akan menyiapkan produk yang lebih murah, terutama barang kebutuhan.

Selanjutnya, dari BUKA sendiri, menurutnya akan terus melakukan efisiensi biaya. Dia menyebut BUKA telah melakukan cost efficiency sejak tahun 2019.

"Karena kami melakukan hal tersebut, kondisi cost efficiency BUKA cukup baik saat ini," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper