Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) mencetak pertumbuhan kinerja keuangan secara tahunan pada kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan akhir pekan lalu, Perusahaan Gas Negara (PGN) membukukan pendapatan US$2,64 miliar pada kuartal III/2022. Realisasi itu tumbuh 17,17 persen dari US$2,25 miliar periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan emiten salah satu portofolio Lo Kheng Hong itu ditopang oleh tiga segmen usaha yakni niaga dan transmisi gas, eksplorasi dan produksi migas, serta operasi lainnya.
Sebagai gambaran, segmen bisnis niaga dan transmisi membukukan pendapatan sebesar US$ 2,13 miliar, disusul eksplorasi dan produksi migas US$ 489,31 juta, serta operasi lainnya US$ 249,56 juta.
Adapun, realisasi pendapatan dari ketiga segmen usaha tersebut mengalami peningkatan dibanding Januari-September 2021 yang masing-masing sebesar US$ 2,03 miliar, US$ 246,19 juta, dan US$ 234,37 juta.
Seiring dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 15 persen yaitu dari US$ 1,81 miliar di kuartal III/2021 menjadi US$2,03 miliar pada periode sama 2022.
Baca Juga
Laba bruto perusahaan pelat merah tersebut juga mengalami peningkatan 38,27 persen menjadi US$607,01 juta dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya US$ 439,48 juta.
Dari situ, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat 8,39 pesen menjadi US$310,52 juta per akhir September 2022 dibandingkan dengan US$ 286,21 juta tahun lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Lo Kheng Hong sempat menyatakan ketertarikannya terhadap prospek saham PGAS.
Perolehan laba bersih PGN hingga akhir September 2021 menarik perhatian investor yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH).
Pak Lo, sapaan akrabnya, buka-bukaan soal pandangannya terhadap saham PGAS. PGN masuk ke dalam salah satu perusahaan wonderful company versinya.
“PGN 9 bulan labanya US$286 juta. Hanya wonderful company yang bisa menghasilkan laba sebesar itu,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (18/11/2021).
LKH meyakini PGN memiliki prospek yang baik. Dia juga mengaku memiliki alias menjadi salah satu pemegang saham PGAS.
“Punya [saham PGAS] karena perusahaan bagus, valuasi murah,” jelasnya.