Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengaku tak khawatir dengan peningkatan inflasi dan kenaikan suku bunga. Presiden sekaligus Sekretaris Perusahaan Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan dengan posisi kas perseroan yang cukup besar, kenaikan suku bunga justru berdampak positif.
"Kenaikan suku bunga berimbas langsung secara positif ke perusahaan karena kami mendapatkan bunga deposito yang cukup tinggi," ujar Teddy, Jumat (4/11/2022).
BUKA menyebut per akhir September 2022 memiliki posisi kas, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp20,2 triliun pada akhir bulan September 2022, yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted EBITDA pada kuartal III/2022 yang disetahunkan.
Menurut Teddy, kas perusahaan jumbo senilai Rp20,2 triliun ini cukup untuk membiayai operasional perusahaan hingga 25 tahun.
Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2022, BUKA menyimpan sejumlah kas dan setara kas dengan total senilai Rp17,03 triliun dalam bentuk kas di bank, dan deposito berjangka. Jumlah kas dan setara kas ini tercatat turun dibandingkan akhir Desember tahun lalu yang sebesar Rp24,7 triliun.
Sementara untuk dampak inflasi, BUKA melihat konsumen cenderung melakukan downtrading bagi daerah yang terimbas inflasi energi dan pangan. Artinya, untuk barang yang sama, konsumen cenderung mencari alternatif dari produsen lokal yang lebih murah.
Baca Juga
"Kami agak lebih terproteksi atas kenaikan energi dan bahan pangan ini," pungkasnya.