Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten industri barang dari plastik untuk pengemasan PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) akan mendapatkan suntikan dana dari Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma selaku investor strategis. Adapun PDPP saat ini tengah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama Primadaya Plastisindo Kennie Angesty mengatakan PDPP telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan serangkaian kegiatan IPO usai melakukan penawaran awal. PDPP nantinya akan terdaftar sebagai saham Daftar Efek Syariah (DES).
“Kami juga telah mendapati investor strategis yang meyakini bahwa Perseroan mampu memiliki pertumbuhan yang positif dan potensi untuk terus berkembang serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik,” ujar Kennie melalui siaran pers, Kamis (3/11/2022).
Lebih lanjut, Kennie mengatakan sejumlah strategi akan dilakukan PDPP untuk meraih berbagai peluang pertumbuhan. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia, memperluas pangsa pasar produk free market melalui E-commerce dan distributor, menambah mitra dagang melalui sektor Horeka, mengikuti perkembangan teknologi, diversifikasi produk dan market, serta membuka cabang di kota besar lain di Indonesia.
Kennie menilai industri kemasan plastik sebagai kebutuhan masyarakat membutuhkan lokasi yang strategis untuk menekan waktu dan biaya pengiriman, Demi mempercepat pertumbuhan konsumsi plastik di daerah yang sedang dikembangkan, Kennie menilai dibutuhkan perluasan geografis, strategi diversifikasi produk lokasi produksi, dan kemampuan Perseroan untuk menyerap kebutuhan plastik.
Sebagai informasi, PDPP berencana melakukan IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham, dengan harga penawaran Rp200 per saham.
Baca Juga
Saham ini mewakili sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdanna. Alhasil, PDPP diperkirakan akan mampu mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp100 miliar.
Dana dari hasil penawaran umum ini sebesar 67 persen akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan, dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan.
Lalu, sisanya sekitar 33 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja, yakni untuk pembelian raw material HDPE, PET, PP, dan operasional perusahaan.