Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Hari Ini Rawan Koreksi, Simak BBCA, INTP, JPFA & PTBA

Hari ini, BNI Sekuritas merekomendasikan investor mencermati saham BBCA, INTP, JPFA dan PTBA.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami penurunan dalam pola konsolidasi pada perdagangan Rabu (2/11/2022). Kondisi ini bisa terjadi di tengah kondisi indikator bullish dan di bawah MA5 IHSG.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan IHSG berada dalam trend bullish, selama di atas 6.995. Indikator MACD bullish, stochastic overbought, di atas support 7.017, candle higher high.

Menurutnya, jika bisa ditutup di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091, 7.135, 7.250. Jika gagal, indeks rawan menuju 6.958, 6.902.

“Level resistance pada perdagangan Rabu (2/11) berada di 7.068, 7.098, 7.135, 7.167 dengan support 7.016, 6.987, 6.958, 6.917. Perkiraan range pada hari ini di rentang 7.010 - 7.110,” tulis Andri dalam riset, Rabu (2/11/2022).

Sebagai gambaran, IHSG ditutup melemah 0,66 persen ke level 7.052,30 pada perdagangan Selasa (1/11/2022).

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan sebagian besar bursa Asia Pasifik mencatat penguatan.

Bahkan Hang Seng mencatat kenaikan yang sangat signifikan sebesar 5,23 persen, yang merupakan kenaikan harian tertinggi sejak Mei 2009. Penguatan juga terjadi pada bursa daratan China seperti Shanghai Composite (2,62 persen) dan Shenzhen Component (3,24 persen).

Dari Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,24 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,41 persen. Bahkan indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 0,89 persen.

Data pasar tenaga kerja yang kuat pada September meningkatkan kekhawatiran bahwa the Fed akan mempertahankan sikapnya yang agresif dalam menaikkan suku bunga untuk menghadapi inflasi.

Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk perdagangan Rabu (2/11):

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Resistance : 8.900, 9.000, 9.075, 9.225.
Support: 8.725, 8.600, 8.525, 8.300.
Rekomendasi: BUY 8.600--8.700 target 8.900, 9.000. Stop loss di bawah 8.500.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Resistance : 3.800, 3.880, 3.920, 4.080.
Support: 3.690, 3.600, 3.540, 3.420.
Rekomendasi: SPECULATIVE BUY target 3.830, 3.900. STop loss di bawah 3.690, 3.540.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Resistance : 10.350, 10.525, 10.750, 10.975.
Support: 10.125, 9.900, 9.750, 9.600.
Rekomendasi: BUY IF BREAK 10.250, target 10.350, 10.500. Stop loss di bawah 9.900.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Resistance : 1.430, 1.450, 1.485, 1.555.
Support: 1.400, 1.380, 1.345, 1.275.
Rekomendasi: BUY di atas 1.415 target 1.450, 1.485. Stop loss di bawah 1.375.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper