Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan dan Laba Astra Agro (AALI) Turun Kuartal III/2022, Kenapa?

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) membukukan penurunan kinerja pendapatan menjadi Rp16,5 triliun per September 2022.
Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) Santosa. AALI membukukan penurunan kinerja pendapatan menjadi Rp16,5 triliun per September 2022. /Istimewa
Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) Santosa. AALI membukukan penurunan kinerja pendapatan menjadi Rp16,5 triliun per September 2022. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan penurunan kinerja pendapatan dan laba bersih per kuartal III/2022.

Emiten berkode saham AALI itu membukukan pendapatan sebesar Rp16,52 triliun per kuartal III/2022. Pencapaian tersebut turun 8,31 persen dibandingkan dengan pendapatan Rp18,01 triliun per September 2021.

Secara rinci, pendapatan dari sektor minyak sawit mentah dan turunannya menjadi kontributor terbesar pencapatan AALI dengan torehan Rp14,61 triliun. Namun, penjualan dari segmen turun dari sebelumnya Rp16,35 triliun.

Menyusul di belakangnya adalah penerimaan dari inti sawit dan turunan senilai Rp1,84 triliun, naik dari perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp1,57 triliun. Sementara itu, pendapatan lain-lain tercatat sebanyak Rp63,24 miliar.

Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan AALI turun menjadi Rp13,85 triliun dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp14,03 triliun. Laba bruto masih menurun menuju Rp2,66 triliun dari sebelumnya Rp3,61 triliun.

AALI mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp1,21 trilliun per September 2022, turun 17,29 persen dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,47 triliun.

AALI membukukan kenaikan liabilitas sebesar Rp10,98 triliun per 30 September 2022, naik dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2021 sebesar Rp9,22 triliun.

Total liabilitas tersebut terdiri atas Rp6,64 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp4,35 triliun liabilitas jangka panjang.

Sementara itu, perseroan membukukan kenaikan total aset menjadi Rp32,64 triliun dari posisi per 31 Desember 2021 sebesar Rp30,39 triliun.

Adapun, total kas dan setara kas perseroan naik signifikan menjadi Rp4,87 triliun per 30 September 2022, dibandingkan dengan posisi 30 September 2021 sebesar Rp3,87 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper